JAKARTA - Kenapa KTP tidak boleh disebar. Kartu Tanda Penduduk (KTP) menjadi identitas resmi seorang penduduk yang diterbitkan oleh pemerintah dan berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dari catatan Okezone, Kamis (16/11/2023) Alasan utama mengapa KTP tidak boleh disebarluaskan adalah untuk melindungi privasi dan keamanan individu. KTP mengandung informasi pribadi yang sensitif, seperti nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat, dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Dilansir dari berbagai sumber, NIK yang ada pada KTP itu memiliki sejumlah informasi yang penting mengenai data diri. Informasi yang terdapat di dalam NIK antara lain provinsi, kode kota, kode kecamatan, tanggal lahir, bulan lahir, tahun lahir, dan nomor komputerisasi. Jika data tersebut bocor, akan menjadi rentan disalahgunakan orang lain.
Dalam hal ini, penyalahgunaan KTP sendiri itu dapat mencakup identitas palsu, pencurian identitas, atau kegiatan kriminal lainnya yang merugikan individu yang terkait. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi yang terdapat dalam KTP.
Hal yang harus diwaspadai juga adalah penawaran pinjaman online (pinjol) yang dimana hanya membutuhkan syarat NIK saja. Pengecekan dan verifikasi bahkan sudah tidak lagi dilakukan. Jadi secara mentah NIK akan digunakan sebagai identitas peminjam, atau orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban atas pinjaman yang dilakukan.
Oleh karena itu, untuk menjaga keamanan identitas pribadi, Masyarakat dihimbau untuk jangan memberikan KTP atau NIK ke sembarang orang atau pihak yang tidak dikenal. Kalau memang harus memberikan pastikan menyerahkannya kepada pihak yang tepat.
Ada baiknya juga untuk mulai memahami data apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sosial media, e-commerce, bank, hingga pinjol. Supaya pengguna juga dapat mengerti tujuan dari semua data pribadi yang diminta.
Hal yang tidak kalah penting adalah jangan mengunggah sembarangan foto KTP atau dokumen pribadi lainnya yang memuat informasi NIK khususnya di internet.
(Taufik Fajar)