JAKARTA – Pemerintah berencana akan membagikan alat memasak berbasis listrik atau rice cooker.
Kebijakan ini bertujuan untuk menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal dan berkelanjutan. Program ini menjadi pengganti LPG 3 kilogram (kg).
BACA JUGA:
Namun, Direktur Eksekutif dan Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai bahwa program ini tidak masuk akal. Ini berkaitan dengan lonjakan harga beras yang terus meningkat dan pasokan berkurang.
“Kalau sasarannya ke rumah tangga miskin dan rentan miskin, apa yang mau dimasak? Berasnya saja mahal. Harusnya permasalahan beras yang diselesaikan dulu, bukan malah bagi-bagi rice cooker. Program ini malah jadi pemborosan anggaran,” ujar Bhima saat dihubungi Okezone, Jumat (17/11/2023)
BACA JUGA:
Dia justru menyebut program ini tak menjadi subsidi bagi masyarakat miskin tapi malah terkesan sama saja.