Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Keamanan Jembatan Kaca Seruni Dikhawatirkan Masyarakat, Ini Material Bangunannya

Rio Adryawan , Jurnalis-Minggu, 19 November 2023 |18:03 WIB
Keamanan Jembatan Kaca Seruni Dikhawatirkan Masyarakat, Ini Material Bangunannya
Ilustrasi jembatan kaca. (Foto: PUPR)
A
A
A

JAKARTA – Keamanan jembatan kaca Seruni Point yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dikhawatirkan masyarakat.

Belakangan ini masyarakat memiliki kekhawatiran terkait keamanan jembatan kaca ini. Pasalnya, apabila jembatan Seruni Point tidak memiliki kekuatan material yang baik maka dapat membuat bahaya penggunanya.

 BACA JUGA:

Dilansir dari akun resmi @kemenpupr, Minggu (19/11/2023), Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur (BGTS) sudah melakukan uji keandalan material kaca yang terpasang pada Jembatan Kaca Seruni Point Bromo.

Adapun, pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan keamanan material kaca di jembatan ini.

Lantai kaca di Jembatan Kaca Seruni Point Bromo telah dilakukan uji pembebanan di laboratorium Ball Geoteknik, Terowongan, dan Struktur.

 BACA JUGA:

Kaca yang digunakan memiliki ketebalan 25,52 mm, yaitu kaca struktural jenis Tempered Glass + Interlayer SentryGlass Plus (12 mm + 1.52 mm SGP + 12 mm) berukuran 1.8 m x 1.5 m. Bobot satu segmen lantai mencapai 180 kg.

Selain itu, pembebanan secara drastis dilakukan pada lantai kaca hingga pecah kemudian dilihat seberapa besar kekuatan kaca dalam menahan beban tersebut.

Hasilnya yakni kaca pada lapisan pertama pecah terlebih dahulu dengan kekuatan 6.290 kg.

Kemudian pembebanan masih dilanjutkan sampai kaca lapisan kedua pecah pada kekuatan 3.980 kg.

 BACA JUGA:

Uji beban ini membuktikan bahwa kaca 5x lebih kuat dari beban rencana, setelah kedua lapisan kaca pecah, jembatan masih dapat dilalui dengan aman.

Kemudian, kaca khusus Jembatan Kaca Seruni Point ini juga diujikan dengan dinaiki langsung oleh 8 orang dewasa dan juga menggunakan beban statis lainnya dengan menggunakan bantalan karet sebagai simulasi pengujian berdasarkan beban desain.

Dalam keadaan tersebut, ternyata tidak terdapat kerusakan pada kaca.

Pada pengujian kaca hingga pecah, karena terdiri dari dua lapisan yang diperkuat dengan SGP lapisan yang pertama kali pecah adalah lapisan bagian bawah.

Jadi kaca tidak langsung pecah seluruhnya dan ketika seluruh lapisan sudah pecah masih mampu menahan beban.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement