JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meramal pertumbuhan ekonomi dunia melambat imbas ketidakpastian yang masih tinggi.
Secara keseluruhan, BI masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 sebesar 2,9% dan melambat menjadi 2,8% pada 2024.
"Ekonomi Amerika Serikat (AS) masih tumbuh kuat didorong oleh konsumsi rumah tangga dan sektor jasa yang berorientasi domestik," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI secara virtual di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Sementara itu, ekonomi China membaik didukung oleh konsumsi dan dampak stimulus kebijakan fiskal.
"Inflasi di negara maju masih di atas target dengan tekanan yang mulai mereda," sambung Perry.
Dengan perkembangan inflasi ini, suku bunga kebijakan moneter termasuk Federal Funds Rate (FFR) diperkirakan bertahan tinggi dalam jangka waktu yang lama (higher for longer).