Dia menyebut bahwa excess/lebihan USD akan dijadikan buffer kebutuhan likuiditas sampai dengan akhir tahun.
BACA JUGA:
"Saldo per 21 November 2023 dicatat berada di level Rp602,80 triliun dengan jumlah valas USD sebesar USD19,8 miliar. Peningkatan valas USD ini antara lain karena masuknya uang dari Global Sukuk di tanggal 15 November 2023 sebesar USD2 miliar dan pinjaman program dari World Bank sebesar USD1 miliar di tanggal 9 November," jelas Sri.
Selain itu, dia menyebut bahwa konversi USD ke IDR akan dilakukan secara bertahap dan prudent mencermati perkembangan kurs serta memperhatikan proyeksi SiLPA akhir tahun anggaran 2023.
"Dengan basis outlook Lapsem, pada akhir tahun 2023 saldo kas diproyeksi sebesar Rp151,17 triliun. Proyeksi saldo kas ini bisa berubah sejalan dengan perubahan skenario outlook," pungkas Sri.
(Zuhirna Wulan Dilla)