Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sederet Fakta Suku Bunga BI Ditahan di 6%

Candra Gunawan Nurhakim , Jurnalis-Minggu, 26 November 2023 |03:06 WIB
Sederet Fakta Suku Bunga BI Ditahan di 6%
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bicara soal Suku Bunga. (Foto: BI)
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga dengan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6% dengan suku bunga Deposit Facility tetap berada di level 5,25%, dan suku bunga Lending Facility di level 6,75%.

Keputusan ini merupakan hasil dari rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada tanggal 22 dan 23 November 2023 yang lalu.

Berikut sederet fakta suku bunga BI ditahan di 6% yang dirangkum Okezone pada, Minggu (26/11/2023).

1. Pertimbangan Suku Bunga BI Ditahan di 6%

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa keputusan pertimbangan untuk mempertahankan suku bunga BI7DRR sebesar 6% ini tetap konsisten dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global. keputusan ini juga sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor atau imported inflation.

2. BI optimalkan Instrumen Moneter SRBI dan SVBI

BI terus memperkuat inovasi untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter dalam memastikan terkendalinya inflasi dan tetap stabilnya nilai tukar Rupiah.

"Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh melalui penguatan implementasi kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) dengan menurunkan rasio penyangga likuiditas makroprudensial (PLM) untuk mendorong kredit pembiayaan bagi dunia usaha," tandas Perry.

3. Inflasi Terkendali

“Inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3±1% pada tahun 2023 dan 2,5±1% di 2024," ujar Perry dalam konferensi pers RDG BI secara virtual Jakarta.

4. Beberapa Faktor

Bank Indonesia (BI) disarankan menahan suku bunga acuan di level 6%. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB Universitas Indonesia (UI), Teuku Riefky menyebutkan saran tersebut dilandasi beberapa faktor.

"Terganggunya produksi beras akibat fenomena El Nino menyebabkan tekanan inflasi yang tidak terlalu besar pada Oktober 2023 dengan inflasi umum tercatat sebesar 2,56% (yoy), dalam kisaran target BI," ujar Riefky dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

5. The Fed

The Fed kemungkinan akan mempertahankan tingkat suku bunga kebijakannya saat pertemuan FOMC di bulan Desember 2023.

"Meskipun tekanan terhadap Rupiah akibat ketidakpastian pasar global masih ada, kombinasi keempat faktor ini mengarahkan agar BI mempertahankan suku bunga pada 6,00% bulan ini," ucap Riefky.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement