SURABAYA - Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 membawa berkah bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Surabaya.
Pasalnya 16 ribu merchandise produksi UMKM Surabaya sudah terjual selama gelaran Piala Dunia U-17 tahun 2023.
BACA JUGA:
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, selama gelaran Piala Dunia U-17 tahun 2023 ini memang Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng beberapa UMKM untuk membaut merchandise resmi Piala Dunia U-17.
Total ada 20 ribu merchandise dengan logo komposit yang diproduksi oleh UMKM di Surabaya.
"Kami bekerja sama dengan UMKM di Surabaya. Kami menarget bisa terjual sebanyak 20 ribu merchandise. Untuk saat ini, sekitar 85% yang terjual, atau sekitar 16 ribu,” kata Eri melalui keterangan tertulisnya, pada Senin (27/11/2023).
BACA JUGA:
Dia optimis penjualan produk merchandise karya UMKM Kota Pahlawan ini masih meningkat, kendati saat ini penyelenggaraan pertandingan di Surabaya telah berakhir.
“Kami optimistis penjualan terus meningkat. Sebab, sampai saat ini masih banyak permintaan. Apalagi Piala Dunia U-17 juga masih berlangsung, meski di Surabaya sendiri sudah berakhir,” tuturnya.
Eri optimis Piala Dunia U-17 bisa menggerakkan perekonomian Indonesia, khususnya di Surabaya.
Apalagi selama penyelenggaraan turnamen di Surabaya penggunaan transportasi hingga keterisian hotel mengalami peningkatan.
Hal ini karena banyaknya masyarakat di luar Surabaya dan luar negeri, yang datang ke Surabaya.
“Dari sisi ekonomi, pertandingan besar ini mempengaruhi sekitarnya. Piala Dunia U-17 ini juga memunculkan tempat latihan yang luar biasa. Kami membangun lapangan latihan di area GBT,” ucapnya.
Peningkatan sektor ekonomi ini juga diharapkan Eri mampu menular di beberapa wilayah di venue penyelenggaraan Piala Dunia U-17 lainnya.
Termasuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17 yang lancar hingga selesainya pada 2 Desember 2023 mendatang.
“Kami berkolaborasi hingga akhirnya pelaksanaan Piala Dunia U-17 ini berjalan lancar dan luar biasa. Semoga ini bisa memberikan semangat kepada Timnas Indonesia yang selanjutnya bisa bertanding di GBT lagi,” terangnya .
BACA JUGA:
Dari sejumlah UMKM yang ditunjuk menjadi produsen oleh Pemkot Surabaya, Indogift menjadi satu di antaranya.
Indogift sendiri merupakan UMKM produsen merchandise Surabaya yang dimiliki oleh pasangan suami istri, Andreas Hindarto dan Livia Astria.
Mereka membuat berbagai bentuk merchandise dengan menggunakan komposit dari Surabaya di Piala Dunia U-17, yakni Sulo dan Bolo. Logonya berbeda dari maskot resmi, Badak Cula Cahaya alias Bacuya.
Ada empat jenis merchandise yang diproduksi oleh Indogift, di antaranya adalah gantungan kunci, magnet kulkas, standing acrylic, dan kaos. Semuanya menggunakan desain logo komposit buatan Pemkot Surabaya.
"Kami bersyukur bisa dipercaya untuk ikut memproduksi merchandise Piala Dunia U-17. Ini momentum penting untuk menggerakkan ekonomi UMKM di Surabaya juga," ucap Livia.
Indogift hanyalah satu dari beberapa UMKM yang ditunjuk untuk memproduksi merchandise Piala Dunia U-17. Mereka sebelumnya lolos seleksi dari Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya.
Selain souvenir khas Piala Dunia U-17, ada beberapa desain gantungan kunci dari negara-negara peserta Piala Dunia U-17. Souvenir yang diproduksi ini menambah daya tarik Piala Dunia U-17, terutama bagi para peserta dari negara lain. Penjualan merchandise ini dipasarkan di Surabaya Kriya Galeri (SKG).
(Zuhirna Wulan Dilla)