Caranya memimpin Bulog pun diapresiasi Erick Thohir. Menurutnya, Buwas berhasil memimpin Bulog sejak diangkat pertama kali pada 2018 lalu.
Atas keberhasilan tersebut, maka pria asal Lampung itu kembali ditunjuk menahkodai BUMN pangan sejak Mei tahun ini.
“Kita lihat juga apa yang sudah dilakukan Pak Budi Waseso sudah berjalan. Dan kita harapkan dengan sekarang ada kontradiksi apakah impor produksi, lebih baik kita meneruskan kepemimpinannya," ujar Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, ditulis Jumat (1/12/2023).
Tak sampai di situ saja, belum genap setahun Buwas kembali menahkodai Bulog, pemegang saham justru memberikan amanah baru dengan menempatkan dirinya sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Semen Indonesia (Persero).
Keputusan ini diumumkan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (1/12/2023). Kendati begitu, dengan posisi barunya, Buwas harus melepaskan jebatannya di Bulog.
Pernah Jadi Tukang Ojek
Tapi siapa sangka putra kelahiran Parenggan, Pati, Jawa Tengah, 19 Februari 1960 ini pernah merasakan pahit getirnya hidup dengan penghasilan yang pas-pasan.
Dari arsip pemberitaan MNC Portal, ketika Buwas masih berpangkat Kapten di Kepolisian pernah merasakan menjadi tukang ojek. Dia menjadi tukang ojek untuk menambah penghasilan karena gajinya tidak cukup.
Dengan modal Motor Vespa yang dibelinya dari temannya seharga 350 ribu rupiah dia menjadi tukang ojek selepas bertugas. Tempat mangkalnya berada di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Rupanya lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1984 yang berpengalaman dalam bidang reserse ini juga tidak hanya jadi tukang ojek, untuk menambah penghasilannya Budi Waseso juga pernah menjadi calo bahan bangunan untuk orang mau membangun rumah.
Profesi ini dijalankan di sela-sela kegiatan ngojeknya. Begitu dia melihat ada orang yang bangun rumah maka dia akan menawarkan diri kepada sang mandor bahan-bahan bangunan seperti pasir, semen dan batu bata. Selisih bahan bangunan itulah yang menjadi keuntungannya.
(Feby Novalius)