JAKARTA - Pasar industri kosmetik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang gemilang. Menurut data dari portal data pasar dan konsumen internasional Statista, pasar Industri Kosmetik Indonesia tumbuh sebesar 5.91% per tahun, termasuk di dalamnya produk perawatan kulit (skincare) dan personal care.
Kebutuhan untuk cantik dan tampil menarik memang menjadi idaman perempuan, tetapi konsumen juga harus cermat memilih produk-produk perawatan wajah yang aman apalagi sampai terbuai dengan penawaran janji tampil cantik dengan cara instan. Alhasil, bukannya cantik, malah sebaliknya, kulit wajah menjadi rusak.
Keprihatinan inilah yang mendorong sepasang suami istri Nur Achmad Fauzi dan Adestiya Iskandar meluncurkan produk skincare alami, aman, sehat dan tidak ada efek ketergantungan, Mahveen Natural Skincare pada tahun 2017.
Menurut Founder yang sekaligus juga CEO Mahveen, dr. Nur Achmad Fauzi, kerap menemui pasien yang datang di klinik kecantikannya, Ivy Clinic di daerah Bekasi, dalam kondisi wajah yang rusak sepertinya adanya indikasi Ochronosis, Dermatitis Perioral, dan juga Acne Induce Steroid. Gangguan kulit wajah tersebut menurutnya disebabkan akibat penggunaan krim abal – abal yang mengandung zat berbahaya diantaranya merkuri atau bahkan zat pemutih pakaian. Rata-rata produk krim tersebut tidak ada ijin dari BPOM.
“Saat itu tidak banyak pilihan produk skincare yang aman dan bisa dipakai jangka panjang. Dari keresahan ini kami mencoba meriset produk skincare yang alami, aman, sehat dan bisa dipakai jangka panjang, tanpa khawatir efek ketergantungan,” ungkap CEO mahveen Fauzi yang menerjuni bisnis kecantikan sejak 2014.
Tahun depan, Fauzi, optimis produk toner / Serum Exfoliating untuk whitening dan penderita flek hitam yang kronis bisa mendapatkan respon antusias dari konsumen.
“Saat ini masih on process sampling ke beberapa customer dan beberapa panelis sudah menampakkan hasil yang memuaskan,” tambahnya.