JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta semua pihak menunjukkan komitmen kolektif dalam membuka sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk aksi perubahan iklim yang transformatif.
Pasalnya, tindakan itu mencerminkan betapa pentingnya krisis iklim yang dihadapi bersama lantaran mengatasi masalah iklim bukanlah hal yang mudah, sehingga perlu pertimbangan yang cermat dan pendanaan yang besar.
"Agenda iklim tanpa pendanaan yang memadai hanyalah sebuah wacana, mimpi belaka," ujar Sri Mulyani dalam rangkaian kegiatan Conference of the Parties (COP) 28 "Finance Ministers High Level Roundtable" di Dubai, Uni Emirat Arab, seperti dikutip Antara, Jumat (8/12/2023).
Menkeu Sri Mulyani memimpin diskusi tingkat tinggi pada forum "Finance Ministers High Level Roundtable" di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (4/12/2023) bersama Menteri Keuangan Uni Emirat Arab Mohamed bin Hadi Al Hussaini. Diskusi tersebut juga diikuti oleh para menteri keuangan negara lain yang turut hadir pada COP28 tahun ini.
Setelah pendanaan, menurut Sri Mulyani, langkah berikutnya yaitu menentukan kebijakan serta regulasi strategi terkait iklim tersebut. Strategi yang jelas dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim, termasuk mengestimasi pembiayaan dalam membiayai pengurangan emisi karbon, sangatlah diperlukan.