“Dalam pelaksanaan konstruksinya, Hutama Karya secara detail melakukan sejumlah pekerjaan meliputi pematangan lahan, keselamatan konstruksi, struktur (bawah dan atas), arsitektur, sistem mekanikal, kelistrikan dan perpipaan, sarana prasarana, hingga lanskap dan ruang terbuka hijau,” ujar EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo.
2. Proyek Smart Building
Hutama Karya menerapkan sejumlah penggunaan teknologi digital konstruksi untuk mewujudkan konsep smart building yang berorientasi pada lingkungan. Salah satu penerapan ini adalah pada Pembangunan struktur menggunakan system aluminium formwork untuk menggantikan cetakan konvensional
Gedung yang terdiri dari 12 lantai ini akan dilengkapi dengan fasilitas umum seperti tempat olahraga dan ruang public di lantai 1 dan 2. Sedangkan lantai 4 sampai 10 akan digunakan untuk hunian.
“Dengan adanya proyek ini diharapkan para ASN yang mulai bekerja di Kawasan IKN di tahun 2024 dapat merasakan nyaman dan betah bekerja di Kawasan IKN yang baru,” kata Tjahjo.
3. Fasilitas IKN
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono menjelaskan bahwa fasilitas yang ada di IKN untuk seluruh Masyarakat. Agung memberi contoh dari sektor pelayanan Kesehatan, sesuai arahan Menteri Kesehatan rumah sakit di IKN akan menggunakan standar kualitas dan kuantitas di atas rata-rata.
“Kalau layanan di IKN lebih bagus, bisa menarik warga di luar IKN dan bahkan ini visi ke depan bagaimana bisa membuat Masyarakat Indonesia tidak lagi harus berobat ke luar negeri,untuk berobat bisa datang ke IKN,” ujar Agung.
4. Layanan Kesehatan
Selain layanan Kesehatan, IKN juga akan dilengkapi dengan fasilitas lain yang menunjang kehidupan Masyarakat.
“Jelas IKN ini nanti pasti akan ada warga yang tinggal dan bekerja di sana, bekerja di RS, hotel, shopping mall, kita juga akan siapkan fasilitas untuk itu,” jelas Agung
5. Konstruksi IKN Memakan Banyak Biaya
Pembangunan yang masif dilakukan juga menyebabkan kebutuhan material meningkat sedangkan suplai material ke lokasi bergerak lambat. Agung Wicaksono menyebutkan bahwa biaya konstruksi untuk pembangunan IKN terbilang mahal karena material konstruksi yang harus didatangkan dari luar wilayah IKN. Konsep Pembangunan IKN yang berkomitmen tidak merusak lingkungan yang menyebabkan tidak bisanya dilakukan aktivitas penambangan.
“Kami kalau di IKN melakukan moratorium segala macam pertambangan gak boleh, karena kita mau jadi green area. Sehingga mereka memang harus ceri dari luar, itu memang dari waktu ke waktu aka nada dinamikanya seperti itu,” jelas Agung.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)