Kedua mesin ekonomi dunia mengalami perlambatan. Namun, untuk AS, muncul suatu harapan karena resiliensi perekonomian hingga akhir tahun.
"Maka perekonomian terbesar dunia setidaknya bisa bertahan dengan kenaikan suhu bunga yang begitu besar juga. Semenetara China di sisi lain menghadapi masalah yang cukup structural," lanjut Sri.
Dilihat dari konstelasi perekonomian dunia, ekonomi terbesar dunia semua mengalami persoalan dalam struktural dan menghadapi shock dari sisi policy-driven, seperti kenaikan suhu bunga.
Baca Selengkapnya: Soal Ekonomi 2024, Sri Mulyani: Kata-Kata Optimis Jangan Hanya Jadi Jargon
(Zuhirna Wulan Dilla)