Kenaikan porsi investor berlangsung di Pulau Sulawesi yang mencapai 4,99%, dari 4,30%. Total asetnya juga ikut bertambah menjadi Rp15,95 triliun, dari akhir Desember 2022 yang mencapai Rp13,83 triliun.
Kondisi yang sama juga terjadi di wilayah Bali, NTB, NTT, dengan sebaran investor mencapai 3,56%, dari 3,36%. Nilai asetnya juga lebih tinggi dari pulau Sulawesi yaitu Rp18,91 triliun, dibandingkan akhir tahun lalu yang hanya Rp15,46 triliun.
Investor di Maluku dan Papua juga tumbuh menjadi 1,13% dari 1,02% pada akhir tahun lalu. Demikian juga asetnya yang tumbuh menjadi Rp5,6 triliun, dari semula Rp4,71 triliun.
Sebagai catatan, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 12,02 juta single investor identification (SID) pada November 2023. Angka tersebut naik 16,64% secara year-to-date (ytd) dibandingkan Desember 2022 yang mencapai 10,31 juta. Investor untuk produk reksa dana (S-INVEST) masih mendominasi sebesar 11,28 juta atau tumbuh 17,47% ytd, sedangkan produk saham (C-BEST) mencapai 5,17 juta alias naik 16,57% ytd.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)