JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa 2 Januari 2024 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kabar tersebut dibenarkan oleh Staf Rizal Ramli yakni Tri Wibowo Santoso.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo," tulis keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia.
Perlu diketahui, sejak menjabat menjadi Menko Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli memang kerap menarik perhatian dengan aksinya yang tegas. Seakan tidak ingin menutup mulut, Rizal terus mengeluarkan komentar yang membuat kuping beberapa pihak 'memanas'.
Bahkan dengan jantannya Rizal menamai terobosannya ini dengan jurus 'Rajawali Ngepret'. Hal ini menjadi cikal bakal julukan yang melekat pada dirinya, Pendekar Rajawali.
Saat itu, Rizal mengaku asal usul idenya menamai jurus-jurusnya itu berasal dari khayalannya sewaktu kecil. Rizal yang mempunyai hobi membaca sejak kecil, sering kali membaca cerita-cerita silat seperti komik Kho Ping Hoo.
Rizal punya banyak sekali koleksi komik silat yang dia kumpulkan sejak kecil. Hampir disetiap ada waktu luang, dia habiskan untuk membaca komik. Bahkan dia membaca komik setiap pagi ketika dia berjalan kaki menuju sekolahnya.
Dari situlah Rizal selalu terobsesi dengan sosok pendekar. Akhirnya cita-citanya menjadi seorang pendekar pun tercapai. Saat ini dia merasa menjadi seorang pendekar memerangi penjahat-penjahat yang melakukan tindak KKN yang menggerogoti negara.
Dalam komiknya, ada sebuah jurus yang dipakai untuk melawan penjahat-penjahat tersebut, yaitu jurus Rajawali Kepret. Jurus ini merupakan sebuah pergerakan revolusi mental untuk menggertak para oknum yang mencari keuntungan di atas kesengsaraan rakyat.
Hal ini terbukti dengan aksinya yang selama ini dilakukan semasa hidup. Kala itu. Rizal mengusulkan kepada Presiden agar mencegah rencana maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk membeli pesawat baru yakni Airbus tipe a350 sebanyak 30 pesawat. Rizal berdalih, pembelian pesawat ini hanya akan membuat Garuda mengalami kerugian.
Hal itu membuat geger masyarakat, pasalnya Rizal sebagai Menko Maritim tidak seharusnya mengintervensi Garuda yang notabene berada di bawah kendali Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tidak puas dengan kepretan pertama, Rizal kembali menghajar mega proyek 35 ribu Megawatt. Menurut dia, target pembangunan mega proyek tersebut tidak realistis dan akan dievaluasi ulang olehnya.
Dengan keseriusannya, Rizal Ramli mencari bantuan untuk menggagalkan proyek 35 ribu MW. Rizal mengaku akan meminta input dari Menteri ESDM dan Dewan Energi Nasional (DEN).
Dia menuturkan, dengan mendapatkan input mega proyek kelistrikan dari ESDM dan DEN akan menciptakan angka yang lebih realistis. Namun, dirinya masih belum bisa mengungkapkan angka tepat program tersebut setelah dievaluasi.
Lalu ‘pertikaian’ ini semakin memanas, ketika Wakil Presiden pada saat itu Jusuf Kalla (JK) minta Rizal memahami terlebih dahulu persoalan yang ada sebelum menyampaikan kritikan dijawab oleh Rizal.
Bagai jual beli serangan, Rizal Ramli pun kembali 'menyerang' JK. Rizal menantang JK agar berdebat di depan umum terkait proyek pembangkit listrik 35 ribu mw tersebut.
Selain itu, Rizal juga pernah membongkar beton yang menghalangi jalur atau rel kereta di Pelabuhan Tanjung Priok.
Rizal menuturkan, rel tersebut seharusnya bisa digunakan untuk kereta api barang yang akan masuk ke dalam pelabuhan. Jika beton yang menghalangi dibongkar, kata Rizal, bisa mengurangi kemacetan dan dwelling time di Tanjung Priok.
Rizal mempertanyakan Pelindo II yang tidak becus menata Tanjung Priok. Lagi-lagi Rizal melontarkan komentar pedas.
Dia bilang, jangan sampai muncul permainan oleh segelintir pihak demi memanfaatkan lapak atau tempat bersandar kapal di pelabuhan Tanjung Priok.
Bahkan sepanjang masa hidupnya Ia sering bolak-balik menduduki kursi menteri. Selain itu masih banyak lagi sepak terjangnya semasa hidupnya, berikut daftarnya:
1. Seorang Ekonom dan Politisi Indonesia
2. Anggota Tim Panel Penasehat Ekonomi PBB
3. Ikut Gerakan Menentang Pemilihan Kembali Soeharto sebagai Presiden
4. Raih gelar Doktor dari Boston University
5. Rizal Ramli mendirikan Econit (1992)
6. Ditunjuk Gus Dur sebagai Kepala Bulog (2000)
7. Menteri Perekonomian Era Gus Dur
8. Ditunjuk SBY jadi Preskom PT Semen Gresik (2006)
9. Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Era Jokowi (2015-2016)
(Feby Novalius)