JAKARTA - Ekspor hasil perikanan mencapai USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun hingga November 2023.
Angka tersebut jauh dari target Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sepanjang 2023 yaitu USD6,7 miliar atau setara Rp104,2 triliun.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengakui banyak kendala merealisasikan nilai ekspor produk perikanan yang sudah ditargetkan sepanjang 2023. Salah satu hambatannya perihal kualitas produk yang diekspor.
Kendati, produk perikanan dan budidaya di Tanah Air melimpah, Trenggono memandang hasil perikanan di dalam negeri masih harus menyesuaikan diri dengan standar kualitas ekspor negara-negara lainnya.
“Target 2023 itu USD6,7 miliar, tercapainya baru USD5,6 miliar, artinya tidak tercapai. Kendalanya banyak,” papar Trenggono.
“Tadi penjelasan saya yang pertama produk perikanan kita itu perikanan melimpah, perikanan budidaya juga memadai. Tapi apakah dia sudah masuk ke dalam standar kualitas ekspor, ya terus terang memang ini yang menjadi tantangan,” lanjutnya.
Tantangan bisnis 2023 juga diakui pelaku startup bidang kelautan dan perikanan, Aruna. Diungkapkan bahwa kondisi global yang tidak stabil pada 2023 turut berdampak pada turunnya demand akan seafood dari beberapa negara, terutama pasar utama dunia, yaitu Amerika Serikat.
Inflasi dan tingkat suku bunga menjadi faktor utama atas kondisi tersebut sehingga menjadikan konsumen beralih untuk mencari seafood dengan harga yang murah dan membuat persaingan harga yang ketat bagi para pelaku bisnis.
Aruna pun menyikapi hal tersebud dengan mempertahankan kinerja bisnis yang positif dan posisi yang strategis di sektor seafood industry. Didukung dengan jangkauan area operasional bisnis yang tersebar lebih dari 90% di wilayah Indonesia, dan juga komoditas produk unggulan Aruna seperti crab meat, kelompok ikan-ikanan serta lobster menjadi indikator dari keberhasilan di tahun 2023.
“Kondisi global tahun kemarin memang menjadi tantangan bagi kita semua, namun eksistensi bisnis Aruna masih tetap diperhitungkan di sektor seafood industry global. Kondisi market memang tidak dapat diprediksi namun strategi bisnis yang tepat dan matang lah mampu menghantarkan Aruna menutup 2023 dengan pertumbuhan yang positif dan sustainable. 2024, kami lebih optimis lagi untuk fokus meraih market share yang lebih besar untuk komoditas produk unggulan Aruna,” tegas Co-Founder dan Chief Executive Officer Aruna, Farid Naufal Aslam.
(Feby Novalius)