Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rasio Elektrifikasi 100% Butuh Rp22 Triliun

Atikah Umiyani , Jurnalis-Jum'at, 19 Januari 2024 |20:58 WIB
Rasio Elektrifikasi 100% Butuh Rp22 Triliun
Indonesia butuh dana untuk penuhi rasio elektrifikasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Indonesia membutuhkan dana Rp22 triliun untuk mencapai rasio elektrifikasi 100%. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu menyampaikan realisasi rasio elektrifikasi (RE) mencapai 99,78%, sedangkan rasio desa berlistrik (RD) sebesar 99,83% di 2023.

Pemenuhan RE dan RD terus diupayakan oleh pemerintah hingga mencapai 100%, untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal tersebut diungkapkannya ketika konferensi pers capaian kinerja sektor ketenagalistrikan di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Meski demikian, Jisman mengatakan bahwa untuk mencapai RE 100% bukan perkara mudah, selain berada di remote area, dana yang dibutuhkan untuk mengejar RE 100% juga tidak sedikit. Hingga tahun 2025 membutuhkan dana sebesar Rp22,08 triliun.

"Kami sudah hitung bersama PLN, kita sudah konsinyiring 3 hari 3 malam untuk menghitung berapa sih kebutuhan anggaran untuk menyelesaikan 100% RE dalam 2 tahun ke depan, sampai 2025 ada Rp22,08 triliun," ujarnya.

Dari sekitar Rp22 triliun tersebut, tuturnya, akan difokuskan menjadi tiga hal, yaitu dengan perluasan jaringan yang mencapai porsi 55,59%. Kemudian pembangunan pembangkit komunal dengan porsi 44,33%, pada umumnya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ditambah baterai, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 1,3 MW di 20 lokasi.

"Kita akan lakukan perluasan jaringan nanti, tapi jika jaringan PLN masih jauh kita nanti upayakan menggunakan energi setempat pembangkit komunal untuk memperkuat menggunakan baterai," imbuh Jisman.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement