Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Intip 3 Profil BUMN yang Diduga Terlibat Kasus Suap SAP Jerman

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Minggu, 21 Januari 2024 |14:34 WIB
Intip 3 Profil BUMN yang Diduga Terlibat Kasus Suap SAP Jerman
Kementerian BUMN (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Tiga perusahaan BUMN disebut-sebut ikut terlibat dalam kasus suap perusahaan software asal Jerman, SAP. Ketiga perseroan negara diantaranya PT Pertamina (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I, dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II.

Dari laporan Departemen Kehakiman dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), setidaknya ada delapan perusahaan dan lembaga di Indonesia yang diduga terlibat kasus suap SAP.

Selain tiga BUMN yang namanya terseret, perusahaan dan lembaga lain yang dimaksud adalah Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) atau BAKTI Kominfo, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Sosial (Kemensos), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

Kementerian BUMN mengaku belum mendapatkan informasi atau data detail perihal dugaan keterlibatan tiga perusahaan pelat merah dalam kasus suap SAP.

Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi awal saja, seperti yang diberitakan sejumlah media massa nasional. Sehingga, diperlukan pendalaman terlebih dahulu melalui data-data yang lebih valid atau dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

“Itu kan setelah kita baca informasi (media massa) yang ada, ada Pertamina tahun 2017, Angkasa Pura I 2012, Angkasa Pura II 2015, tapi kami kan belum dapat detailnya ya, semoga nanti dengan data-data yang detail teman-teman BUMN kami percaya bisa bekerja sama dengan siapa pun untuk hal ini,” papar Arya saat dikonfirmasi wartawan, ditulis Minggu (21/1/2024).

Berikut profil tiga BUMN yang diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi tersebut:

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement