JAKARTA - Kementerian BUMN belum mendapatkan informasi atau data detail perihal dugaan keterlibatan tiga perusahaan pelat merah dalam kasus suap perusahaan software asal Jerman, SAP.
Adapun ketiga perseroan negara yang mamanya ikut terseret dalam kasus tersebut, diantaranya PT Pertamina (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I, dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II.
Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi awal saja, seperti yang diberitakan sejumlah media massa nasional. Sehingga, diperlukan pendalaman terlebih dahulu melalui data-data yang lebih valid atau dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
“Itu kan setelah kita baca informasi (media massa) yang ada, ada Pertamina tahun 2017, Angkasa Pura I 2012, Angkasa Pura II 2015, tapi kami kan belum dapat detailnya ya, semoga nanti dengan data-data yang detail teman-teman BUMN kami percaya bisa bekerja sama dengan siapa pun untuk hal ini,” papar Arya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (19/1/2024).
Dia memastikan Kementerian BUMN mendukung penuh langkah-langkah pencegahan korupsi di internal perseroan negara. Hal itu sejalan dengan program ‘Bersih-bersih’ yang diusung Erick Thohir selaku Menteri BUMN.
“Jadi kita support hal-hal yang merupakan bagian dari program ‘Bersih-bersih’ BUMN juga lah, itu kan programnya pak Erick selalu ke sana arahnya (pencegahan korupsi),” paparnya.