JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo, menerima keluhan dari emak-emak perihal mahalnya harga kebutuhan pokok. Salah satunya harga beras yang menyentuh Rp17.000 per kilogram (Kg).
Pengakuan ibu-ibu disampaikan setelah Ganjar Pranowo blusukan di Pasar Palimo dan 16 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (2/2/2024).
Ketika berdialog dengan emak-emak, Ganjar menanyakan berapa harga beras per kilogram yang dijual di pasaran, khususnya di Palembang. Mendengar pertanyaan sang calon Presiden, sontak ibu-ibu bersorak ‘mahal’.
“Berapa ibu kalau beli harga beras? Yang paling murah harga beras berapa?” tanya Ganjar.
“Rp17.000,” jawab salah satu ‘emak-emak’ di lokasi.
“Ada yang Rp12.000? Bagus?” Lanjut Ganjar bertanya.
Sontak, salah satu wanita paruh baya mengaku bahwa beras murah di pasaran tidak layak dikonsumsi masyarakat.
“Gak layak makan Pak, gak layak makan,” tutur wanita itu.
Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) tersentuh atas pengakuan tersebut. Tak menunggu lama, dia melanjutkan pertanyaannya.
“Kalau yang layak makan berapa? Kalau yang paling murah,” tanya dia lagi.
“Rp15.000,” jawab wanita serupa.
Menurut Ganjar, kenaikan harga pangan primer membuat masyarakat kesulitan. Apalagi, komoditas beras sepanjang setahun lebih menunjukan tren kenaikan yang cukup signifikan. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh daerah di Tanah Air.
Karena itu, diperlukan kebijakan di sektor pangan yang bisa berpihak kepada kalangan akar rumput, agar harga pangan di pasaran bisa ditekan.
“Hampir sama di banyak tempat, sudah lama itu harga Rp 14.000- Rp15.000 itu. Sudah lama! Lah ini yang mesti cepat diturunkan,” beber dia.
“Tapi Ada yang sama di hampir semua tempat di Indonesia yang kami kunjungi ternyata memang harga beras gak turun-turun, betul ibu-ibu?” paparnya.
(Feby Novalius)