Secara makro pasar tenaga kerja masih cukup stabil menghadapi bunga kredit yang cukup tinggi, sehingga memperkuat harapan ‘soft-landing’ yakni saat ekonomi AS tetap tumbuh sementara inflasi mereda.
Namun, ketidakpastian kapan bunga acuan diturunkan masih membawa ‘kabut’ kekhawatiran pasar.
“Investor khawatir meskipun perekonomian dalam kondisi baik dan kita tidak menuju resesi, namun potensi itu terlalu kuat sehingga The Fed mungkin akan menunda memangkas suku bunganya,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research, dilansir Reuters, Senin (5/1).
Secara terpisah, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mencatat bahwa ekonomi AS yang tangguh berpeluang membawa The Fed memerlukan waktu lebih lama untuk menurunkan suku bunga acuan.
Apa yang menjadi ekspektasi pasar tercermin dalam indikator FedWatch Tool dari CME Group YANG memperkirakan peluang sebesar 64% untuk penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin PADA bulan Mei, dan hampir 95% di bulan Juni.
Selain makro, musim laporan keuangan masih menjadi perhatian investor. Hampir separuh dari saham konstituen indeks S&P500 (SPX) telah melaporkan kinerja keuangan mereka, dengan 80% mengalahkan ekspektasi analis, menurut data LSEG.
(Taufik Fajar)