JAKARTA - Beras di ritel modern kini langka. Pemerintah pun menyiapkan beras 5 kilogram (kg) untuk segera dikirimkan ke ritel modern guna mencukupi stok dan menekan harga beras.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi langkanya beras premium di sejumlah toko ritel.
“Stok Bulog itu ada 1,2 juta ton, kemarin dibahas dengan Bapak Presiden, stabilisasi harga atau SPHP ditingkatkan dari biasanya sekitar sampai dengan 150 ribu dinaikkan ke 250 ribu,” ungkap Airlangga, usai mencoblos bersama istri dan anaknya di TPS 005 Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).
Kemudian, lanjut Airlangga, diminta untuk distribusinya dipermudah, artinya jika SPHP dalam kilogramnya 5 kg, jadi untuk beberapa wilayah di distribusi dipersilahkan pakai kiloan yang lebih besar.
“Di lapangan diberi kesempatan melakukan repackaging dari katakanlah 20kg, 50kg, ke 5Kg dan ongkosnya diganti, itu kemarin solusi yang disampaikan,” jelas Airlangga.
Lantas Airlangga membantah bahwa ini bukan karena bantuan sosial (bansos).
“Tidak, tidak, bansos kan ini jalan terus dan ini udah dari tahun kemarin juga udah jalan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi memastikan ritel modern bakal segera diserbu beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ukuran 5kg. Hal tersebut sebagai upaya untuk meredam adanya kenaikan beras yang belakangan terjadi.
Arief menjelaskan, sejak Selasa (13/2) kemarin sebanyak 50 ribu ton beras sudah masuk ke Pasar Induk Cipinang, dan tengah proses pengemasan ukuran 5kg sebelum disalurkan ke ritel modern.
"Ini kita menyiapkan beras sphp 5kg untuk didistribusikan ke modern market, karena kita harus isi secepatnya total 50 ribu ton sudah diberikan ke food station," ujar Arief saat ditemui MNC Portal di Pasar Induk Cipinang, Selasa (13/2/2024).
(Feby Novalius)