JAKARTA- Bursa saham AS, Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat. Hal ini didorong data penjualan ritel turun lebih dari perkiraan, sehingga memberi harapan bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
S&P 500 (.SPX) naik 29,05 poin, atau 0,58%, berakhir pada 5.029,67 poin, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 47,03 poin, atau 0,30%, menjadi 15.906,17, dan Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 350,07 poin, atau 0,91%, menjadi 38,774.73.
Departemen Perdagangan AS menyampaikan penjualan ritel AS turun 0,8% pada Januari. Hal ini karena terbebani penurunan di dealer mobil dan pompa bensin.
Data tersebut membuat investor tidak terlalu stres terhadap data inflasi yang lebih panas dari perkiraan yang telah mengirim saham-saham melemah pada hari Selasa.
“Investor menyambut baik fakta bahwa kita mendapat laporan ritel yang lebih lemah dari perkiraan,” kata Manajer Portofolio Allspring Global Investments, Neville Javeri, dilansir dari Reuters, Jumat (16/2/2024).
"Mungkin konsumen melambat, mungkin ini menghilangkan angka CPI yang lebih tinggi yang kita lihat beberapa hari lalu," sambungnya.
Taruhan untuk penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin di bulan Mei naik tipis menjadi 40%, sementara peluang untuk bulan Juni berada di sekitar 79%, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran negara mencapai 212.000 untuk pekan yang berakhir 10 Februari, lebih rendah dari perkiraan 220.000.
Pada hari Jumat, laporan indeks harga produsen (PPI) akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang perekonomian.
Alphabet (GOOGL.O) turun 2,17% setelah perusahaan investasi Third Point membubarkan sahamnya di megacap.
Saham Apple tertekan karena Berkshire Hathaway BRKa.N milik Warren Buffett memangkas kepemilikannya yang besar di pembuat iPhone dan Soros Fund Management membubarkan seluruh kepemilikannya. Namun sahamnya melambung di akhir perdagangan dan ditutup turun hanya 0,1%.
Optimisme investor tumbuh karena 80,3% perusahaan S&P 500 kini telah melampaui ekspektasi pendapatan, menurut data LSEG, melampaui rata-rata tahunan sebesar 76%.
CBRE Group (CBRE.N) melonjak 8,5% setelah memperkirakan laba tahunan sebagian besar di atas perkiraan, mendorong kenaikan di sektor real estate S&P 500 (.SPLRCR).
Di bursa AS, 12,24 miliar lembar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 11,7 miliar dalam 20 sesi terakhir.
(Feby Novalius)