Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Erick Thohir Buktikan BUMN Bukan Perusahaan Miskin

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Minggu, 18 Februari 2024 |16:41 WIB
Erick Thohir Buktikan BUMN Bukan Perusahaan Miskin
A
A
A

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat uang yang dimiliki perusahaan negara kini mencapai Rp250 triliun. Karena itu, asumsi bila perseroan negara adalah perusahaan miskin tidak dibenarkan.

Bahkan investasi dengan BUMN pun dipandang akan menguntungkan. Erick menyebut, return on equity (ROE) atau imbal hasil sejak 2022 berada di angka 10%, lalu naik menjadi 11,7% pada 2023.

“Bagaimana di dalam ekosistem BUMN ini, sekarang coba cek return on equity, berpartner dengan BUMN itu sekarang di tahun 2022 sudah 10% di tahun 2023 sudah 11,7% dan BUMN ini punya uang 250 triliun, jadi jangan dipersepsikan miskin,” ujar Erick saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/2/2024).

Pemerintah tetap melakukan aksi-aksi strategis dan menjaga iklim investasi di dalam negeri. Selain itu, melakukan negosiasi dengan perusahaan yang berpuluh tahun sudah berinvestasi di Indonesia, khususnya di sektor pertambangan.

Negosiasi itu bertujuan agar kepemilikan saham perusahaan bisa dikendalikan negara. Salah satu kasus yang ramai dibahas adalah divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID.

Di mana, Vale Indonesia segera melepas 14 persen sahamnya ke MIND ID. Aksi korporasi ini sudah disepakati dan dalam tahap finalisasi.

“Itulah kenapa saya tidak mau menjual negara, saya mau negosiasi kencang dengan semua pihak-pihak yang selama ini sudah berinvestasi di Indonesia,” beber dia.

“Tapi komitmennya harus kita jaga, jangan ibaratnya punya tambang didudukin 50 tahun lagi baru, gak bisa dong, kita itu perlu jobs, pekerjaan. Artinya ketika mereka sudah punya tambang harus segera diproses,” lanjut Erick.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement