JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk akan bergabung dengan Holding Pariwisata dan Aviasi pada 2024. Hal ini seiring membaiknya laporan keuangan perseroan setelah tahapan penyehatan atau restrukturisasi emiten bersandi saham GIAA rampung.
Masuknya Garuda Indonesia sebagai anak usaha PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney dikonfirmasi langsung oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko.
Menurutnya, seluruh tahapan restrukturisasi keuangan Garuda Indonesia sudah rampung, sehingga kinerja keuangan perusahaan diyakini terus membaik. Dengan pembukuan keuangan yang positif itu, maka maskapai pelat merah ini didorong bisa menjadi anak usaha InJourney.
Tiko memastikan struktur keuangan Garuda Indonesia akan kembali baik berdasarkan laporan tahun ini.
“Garuda udah tuntas (restrukturisasi), nanti lihat laporan keuangannya bagus, tahun ini laporan keuangannya. (Masuk usaha InJourney tahun ini?) Iya, tahun ini, tahun ini,” ujarnya saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, ditulis Selasa (20/2/2024).
Sebelumnya, saat pembentukan InJourney, Menteri BUMN Erick Thohir melarang Garuda Indonesia masuk ke dalam anggota holding.
Larangan itu karena maskapai masih menanggung utang jumbo mencapai ratusan triliun rupiah. Saat itu, kebijakan menunda bergabungnya Garuda Indonesia ke dalam holding untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi ke depannya.
Pasalnya, dengan memasukan perusahaan ke dalam holding diyakini akan membebani keuangan holding itu sendiri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)