JAKARTA - Taman atap menjadi salah satu solusi untuk membangun taman di lahan sempit perkotaan. Lahan yang sempit membuat masyarakat sulit untuk bisa memiliki sebuah taman, namun metode ini bisa menjadi solusi.
Roof garden atau taman atap adalah salah satu teknik bercocok tanam yang banyak dijumpai di perkotaan. Baik itu di atap gedung bertingkat, ataupun atap rumah dengan lahan kosong.
“SobaTani, punya atap kosong? jangan dianggurin gitu saja. Daripada diisi sama yang engga-engga, mending mulai isi sama yang iya-iya. Selain bikin rumah jadi makin estetik, banyak manfaat yang didapat jika #sobatani punya roof garden,” tulis laman instagram resmi Kementerian Pertanian, dikutip Minggu (25/2/2024).
Taman atap dapat berfungsi sebagai penyerap polusi udara. Selain itu juga bisa untuk menambah kesan estetika pada suatu bangunan. Hal ini menciptakan ruang terbuka hijau baru dan membuat iklim mikro menjadi lebih nyaman.
Namun, tidak semua tanaman bisa menggunakan teknik ini. Terdapat ciri-ciri tertentu yang harus dimiliki, yaitu:
• Tahan terhadap sinar matahari langsung.
• Tidak menggunakan tanaman yang memiliki akar tunggang. Pilihlah tanaman berakar serabut atau menyebar ke samping dengan kedalaman sekitar 30cm serta pertumbuhannya lambat.
• Pilihlah tanaman bunga yang mudah dan sering berbunga seperti mawar, tapak dara, melati, dan lainnya.
• Patikan memiliki banyak cabang untuk menciptakan bentuk agak rimbun.
• Tanaman harus tahan kering karena evapotranspirasi di atap akan sangat besar.