4. Khawatir Adanya Distributor yang Mainkan Harga Beras
Namun, Wahyu khawatir ada permainan dari distributor - distributor atau dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang memainkan harga di tingkat pedagang eceran hingga harganya tinggi. Makanya ia pun telah mengingatkan kepada distributor - distributor beras di Kota Malang, agar tidak memainkan harga di tengah kesulitan masyarakat.
"Harga beras ini kan dikhawatirkan di permainkan oleh distributor. Kami juga mengingatkan kepada distributor, agar dengan beras ini tidak ada hal-hal yang membuat masyarakat resah. Tapi yang jelas ini ada timnya sendiri di TPID ada beberapa anggota, ada anggota dari satgas pangan," jelasnya.
Guna menyiasatinya, pihaknya melaksanakan langkah awal meningkatkan intensitas operasi pasar demi menekan harga kebutuhan sembako di pasaran. Apalagi ini juga menjelang Ramadan, sehingga dikhawatirkan masyarakat melakukan pembelian berlebihan atau panic buying.
"Makanya kita akan memberikan terus untuk operasi ini agar harga beras terkendali. Jadi masyarakat tidak perlu susah. Kami tetap akan melihat situasi masyarakat seperti ini, kita bekerja bahwa kita akan mencoba untuk menstabilkan, menormalkan terkait dengan harga," jelasnya.
5. Kepala Bulog Malang Terus Berupaya Memenuhi Kebutuhan
Kepala Bulog Cabang Malang Siane Dwi Agustina mengungkapkan, pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan permintaan beras di pasaran. Caranya Bulog menggandeng beberapa toko ritel modern hingga toko-toko di pasar tradisional untuk menjual beras Bulog sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) di angka 10.900 per kilogram.
"Kita memang diperintahkan untuk memasifkan (penambahan dan distribusi stok ke pasaran). Jadi outlet-outlet kita tambah, tidak hanya di pasar tradisional, juga di ritel modern, sekarang banyak permintaan PO (pre order) dari Indogrosir, Alfamart, Indomaret, dan harga dijual sesuai HET wajib pedagang, ataupun ritel modern sesuai HET," terang Siane Dwi Agustina.