JAKARTA - Perubahan gaya hidup dan teknologi di kalangan generasi muda Indonesia telah mendorong peningkatan signifikan dalam aktivitas keuangan digital.
Menurut Chief Strategy Officer Kredivo Group, Abhijay Sethia, transaksi digital yang dulu hanya mencakup kurang dari 1% dari total transaksi ritel, kini telah melonjak menjadi lebih dari 20%.
"Revolution ini belum selesai, dan pemenang terbesarnya adalah pelanggan Indonesia setiap hari," ujar Sethi, pada Selasa (27/2/2024).
Dengan menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda dalam mengubah landscape keuangan di negara ini. Kredivo Group memiliki infrastruktur data science yang unik, yang telah membantu mereka memahami kebutuhan dan tren nasabah dengan lebih baik.
Maka dari itu, untuk memenuhi kebutuhan keuangan di generasi muda sekarang ini, PT Krom Bank Indonesia Tbk telah meluncurkan layanan perbankan digital, Krom.
Menurut Presiden Direktur PT Krom Bank Indonesia Tbk, Anton Hermawan, layanan aplikasi ini dirancang untuk membantu generasi muda dalam mencapai kemandirian finansial dengan tiga nilai utama sebagai keunggulannya,yaitu keamanan, kompetitif, dan fleksibilitas.
"Krom memberikan akses layanan keuangan tanpa batas dan berkomitmen untuk meningkatkan layanannya secara terus-menerus," ujar Anton.
Lanjutnya, layanan perbankan digital ini tidak akan berhenti di satu masa saja, tetapi akan terus menerus melakukan pengembangan, bisnis baru, dan produk-produk yang berguna bagi masyarakat, terutama generasi muda saat ini.
"Generasi muda saat ini mencari aplikasi yang mudah digunakan dan menguntungkan. Krom hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan strategi yang fokus pada penawaran bunga yang tinggi, fleksibilitas dalam tenor harian, dan fitur-fitur yang mengatur keuangan dengan baik,"ucap Head of Marketing PT Krom Bank Indonesia Tbk, Felicia Thenardy,
Di samping itu, Anton juga menegaskan bahwa Krom berkomitmen untuk memberikan layanan yang transparan dan edukatif kepada nasabahnya.
"Kami memastikan bahwa setiap informasi disampaikan dengan jelas, termasuk mengenai bunga dan risiko investasi," kata Hermawan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)