Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Mayoritas Muslim, Komoditi Syariah Bisa 5 Kali Lebih Maju dari Malaysia

Pika Piqhaniah , Jurnalis-Senin, 18 Maret 2024 |20:46 WIB
Indonesia Mayoritas Muslim, Komoditi Syariah Bisa 5 Kali Lebih Maju dari Malaysia
Komoditi syariah di Indonesia bisa 5x lebih maju dari Malaysia (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim mayoritas sebanyak 87,2% dari total populasi di Indonesia. Hal ini dianggap dapat menjadi salah satu tolok ukur perkembangan komoditi syariah di Indonesia bahkan bisa melebihi Malaysia.

Direktur ICDX Yugieandy Tirta Saputra mengatakan, industri syariah di Indonesia merupakan salah satu yang menarik mengingat jumlah populasi muslimnya yang besar. Dia menyebutkan, Indonesia memiliki peluang besar untuk bisa naik urutan di kancah internasional.

"Kalau kita berbicara dengan industri syariah Indonesia itu menarik. Kalau kita lihat populasi umat muslim Indonesia itu 250 juta dari 280 juta itu sekitar 87%, kalau dilihat dari sini jelas kita lebih besar. Tetapi kalau kita melihat daripada industri syariah sendiri, kita ada di urutan 16. Di mana kalau kita lihat ini, jika disandingkan dengan Malaysia tetangga kita, itu posisi mereka itu di posisi urutan 6. Jadi kalau kita lihat kita punya potensi, jadi kita bisa growth 5x lipat," ujar Yugie, dalam acara Talk Show ICDX, Senin (18/3/2024).

Namun, dia juga menambahkan bahwa dikeluarkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2011 membuka kesempatan baru bagi komoditi syariah.

Dalam kesempatan yang sama, Ustaz Bukhori Muslim juga menjelaskan perbedaan antara komoditi syariah Indonesia dan Malaysia. Dia menyebut bahwa komoditi syariah Indonesia baru bisa berkembang selama 11 tahun karena beberapa faktor.

"Ada perbedaan antara kita dan Malaysia kita juga perlu dong maju, kemudian muncul lah fatwa bulan Agustus 2011 muncul fatwa. Kita ingin yang dibanggakan mayoritas muslim, perkembangan ekonomi syariahnya tidak seberkembang negara lain. Sehingga ingin juga ada produk ya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement