Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Usaha Bawang Goreng di Depok Ini Beromset Ratusan Juta Rupiah, Siap Layani Transaksi QRIS

Widi Agustian , Jurnalis-Selasa, 02 April 2024 |12:55 WIB
Usaha Bawang Goreng di Depok Ini Beromset Ratusan Juta Rupiah, Siap Layani Transaksi QRIS
Dini Windu Kasih, pemilik Bawang goreng Mbrebes Mili. (Foto: Widi A/Okezone)
A
A
A

DEPOK - Mengandalkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), produk bawang goreng Mbrebes Mili meraup sukses pada pameran UMKM Brilianprener di Jakarta Convention Center (JCC) pada 7-10 Desember 2023.

Saat itu, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) milik Dini Windu Asih asal Cimanggis, Depok, Jawa Barat ini mengantongi penjualan hingga Rp15 juta dari QRIS.

Tidak hanya itu, sederet manfaat juga dia dapatkan dari pameran tersebut, yakni pembeli baru (buyer), berkenalan dengan trader yang menghubungkan dengan pembeli luar negeri hingga bertemeu dengan distributor untuk distribusi nasional.

 BACA JUGA:

"Dari pameran, Alhamdulillah nambah buyer dari nasional. Ada juga beberapa calon distributor karena kita akan bergerak ke distributor nasional," ungkap Dini saat ditemui di rumah yang sekaligus menjadi tempat produksi bawang goreng Mbrebes Mili di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Dini berkesempatan mengikuti Brilianpreneur 2023, ajang pembinaan UMKM yang digelar Bank BRI. Sebelum mengikuti pameran, Dini mengikuti pelatihan bisnis dan digital marketing yang digelar BRI selama sekitar 3 bulan.

"Sebelum pameran kita diberikan pelatihan. Nara sumbernya bagus-bagus, via online," ucap dia.

Dini Windu Asih pemilik barang goreng Mbrebes Mili. (Foto: Widi A/Okezone)


Omset Ratusan Juta Rupiah

Dini bercerita awal dirinya memutuskan usaha bawang goreng ini. Dia memulai usahanya ini pada tahun 2017. Saat itu, dia menilai belum ada merek besar di produk bawang goreng.

Dia pun meyakini ada potensi keuntungan yang besar dari usaha bawang goreng ini.

"Produsen bawang goreng tanpa tepung banyak. Tapi belum ada bawang goreng yang menjadi top of mine. Itu yang buat saya menjadi challenge," jelas Dini.

Awal mencoba, dia mengaku hanya membuat bawang goreng dari bawang 1 kilogram (kg). Tetapi, kini dia mengaku memproduksi bawang goreng dari sekira 80-85 kg bawang merah.

"Ada produksi bawang putih goreng juga. Tapi tidak banyak," ucap dia.

Saat ini, dia mengakui sudah memiliki sekira 20 produk turunan dari usaha pengolahan bawangnya. Selain bawang goreng, produk andalannya yang lain adalah minyak bawang.

"Kita juga bikin minyak bawang. Produk ini banyak diterima reseller. Saat Covid-19, banyak ditunggu oleh reseller ini. Minyak bawang ini juga sebagai zero waste kita," jelas Dini.

Imbas usahanya yang semakin berkembang, jumlah tenaga kerja di usaha ini juga terus bertambah. Dini memaparkan, awalnya dia hanya memiliki hanya satu karyawan.

Kini, dia memiliki 10 karyawan yang membantu dia mengolah usaha bawang gorengnya tersebut. Karyawan tersebut, antara lain bertugas untuk membuat sambal, packing hingga untuk administrasi.

Dini mengungkapkan, omset dari usahanya sekarang ini mencapai Rp150 juta-Rp200 juta per bulan. Bahkan, saat pandemi Covid-19, omsetnya naik tajam

"Sempat Rp300 juta waktu tahun 2020, pada saat covid. Itu pada awal pencatatan," jelas dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement