Berdasarkan catatan BI, selama periode libur lebaran terdapat perkembangan di global, dimana rilis data fundamental AS semakin menunjukkan bahwa ekonomi AS masih cukup kuat seperti data inflasi dan retail sales yang di atas ekspektasi pasar. Selain itu terdapat memanasnya konflik di Timur Tengah khususnya konflik Iran-Israel.
"Perkembangan tersebut menyebabkan makin kuatnya sentimen risk off, sehingga mata uang emerging market khususnya Asia mengalami pelemahan terhadap USD," ujar Edi.
Adapun Indeks Dolar AS (DXY) selama periode libur lebaran menguat sangat signifikan yaitu dari 104 menjadi di atas 106.
"Selama libur lebaran, Pasar NDF IDR di offshore juga sudah tembus di atas 16.000, atau sudah di sekitar 16.100, dan terus melemah dalam dua hari terakhir, sehingga Rupiah juga dalam dua hari terakhir diperdagangkan di kisaran 16.150 - 16.250," pungkas Edi.
(Feby Novalius)