JAKARTA - Hadirnya QRIS Bank BRI dalam transaksi harian dirasakan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM. Bahkan membuat tambah percaya diri alias 'pede'.
Menjadi wirausaha di era digital harus jeli melihat kemajuan yang tumbuh sangat pesat. Salah satunya jeli dalam perubahan pola pembayaran di kalangan konsumen.
Fenomena inilah yang dirasakan oleh Siti Masyitoh Ahmayanti, salah satu nasabah Bank BRI cabang Otista yang juga pelaku usaha camilan ringan, keripik pangsit dengan aneka rasa seperti daun jeruk, original dan pedas.
Ibu dari tiga anak ini merupakan nasabah Bank BRI Otista, yang menjadi ranah Regional Officer 01 Jakarta (RO 01). Pelaku UMKM ini tergabung dalam komunitas Jakpreneur, yang didukung oleh Bank BRI Otista.
Ahma, demikian dia biasa disapa, mendapatkan fasilitas Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS BRI). Menurutnya, dengan menggunakan pembayaran digital dirinya tidak lagi kesulitan untuk mencari kembalian.
"Terkadang kembalian harus mencari pecahan Rp1.000 atau Rp2.000. Itu tidak mudah, apalagi kalau nyarinya susah ke sana ke sini," ujarnya.
Menurutnya, QRIS BRI sangat memudahkan dalam bertransaksi. Apalagi sekarang banyak yang menanyakan QRIS. “Membayar dengan pembayaran digital lebih mudah diterapkan dalam mencari cuan,” tegasnya.
(Ahma dan produk keripik bawang buatannya. Foto: Rani Hardjanti/Okezone.com)
Ahma menggunakan QRIS BRI baru di tahun 2024 ini, setelah QRIS menjadi kebutuhan dalam berusaha. Menurut Ahma, di era digital sangat penting bisa melayani pelanggan dengan pembayaran scan QR barcode.
“Para pembeli juga bilang pembayarannya jadi mudah, mudah dan enggak ribet,” ujar Ahma.
Intinya, tegas Ahma, keuntungan menggunakan QRIS BRI bagi para penjual tidak lagi dipusingkan dengan mencari kembalian.