Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Melemah, Emak-Emak dan UMKM Terdampak

Anggie Ariesta , Jurnalis-Sabtu, 20 April 2024 |18:14 WIB
Rupiah Melemah, Emak-Emak dan UMKM Terdampak
Rupiah Melemah terhadap Dolar AS. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Menyambut Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, kabar tentang konflik Timur Tengah membuat nilai tukar Rupiah terpuruk. Dampaknya terasa bagi perempuan-perempuan di Indonesia.

Kepala Center of Digital Economy and SMEs, INDEF Eisha Maghfiruha mengatakan, dampak melemahnya Rupiah ke perempuan ini bisa dari dua sisi, ibu rumah tangga sebagai konsumen dan dari pelaku usaha sebagai UMKM.

"Kalau kita lihat dari konsumen, sebagai ibu rumah tangga juga, melihat adanya kenaikan kurs atau Rupiah terhadap dolar yang meningkat pasti memberikan dampak terhadap biaya pengeluaran yang lebih besar terutama jika memang kita adalah konsumen yang tergantung dengan impor," ungkap Eisha dalam Diskusi Publik Ekonom Perempuan INDEF secara daring, Sabtu (20/4/2024).

Menurut dia, hal itu karena di dalam komponen bahan-bahan pokok itu terdapat juga barang-barang yang didapatkan dari impor.

"Contohnya beras ada porsi yang kita diimpor, kemudian tempe, soy bean nya dari juga merupakan impor dan lain-lain, kalau untuk ibu-ibu kalau harga di pasar naik pasti kan teriak-teriak ya," kata dia.

Kemudian dari sisi UMKM juga pasti sama halnya dengan industri atau sektor usaha yang lainnya bahwa kenaikan harga-harga input, itu memberikan dampak terhadap biaya produksi.

"Namun kalau kita lihat dari historis bahwa di 97 ketika nilai tukar itu sangat tinggi justru yang bertahan itu UMKM, justru waktu itu mungkin UMKM yang banyak menggunakan alokasi sumber daya dalam negeri, dia mengolah bahan-bahan sumber daya di dalam negeri," jelas Eisha.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement