Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berawal dari Sampah Tertolak di TPA, Ini Kisah Bank Sampah Asri Mandiri di Desa Benteng

Widi Agustian , Jurnalis-Rabu, 24 April 2024 |18:21 WIB
Berawal dari Sampah Tertolak di TPA, Ini Kisah Bank Sampah Asri Mandiri di Desa Benteng
Sri Asri, pelopor Bank Sampah Asri Mandiri memulai bank sampah sejak tahun 2013. (Foto: Okezone)
A
A
A

BOGOR - Program Desa BRILian yang digulirkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bertujuan untuk mengembangkan potensi desa, agar semakin berkembang dan sejahtera.

Salah satu desa yang mengikuti Program Desa BRIlian ini adalah Desa Benteng yang berada di Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Salah satu yang menarik di desa ini adalah terdapat Bank Sampah Asri Mandiri.

 BACA JUGA:

Pelopor Bank Sampah Asri Mandiri, Sri Asih mengungkapkan jika dirinya memulai bank sampah pada tahun 2013. Hingga sekarang ini sampah-sampah tersebut bisa ditukarkan dengan emas hasil kolaborasi dengan PT Pegadaian.

Dia bercerita, program sampah jadi emas itu terasa sekali manfaatnya pada saat pandemi di mana saat itu harga emas tinggi.

"Jadi yang pada punya usaha kecil mungkin simpanan di bank sudah habis itu baru ingat, jadikan bukunya tuh dititip di bank sampah karena mereka takut keselip lah di rumah, makanya buku tabungannya mereka nggak ambil," jelas Sri di Desa Benteng, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bahkan, dia menungkapkan jika banyak anggota bank sampah ini yang menitipkan buku tabungannya di bank sampah. Bahkan, ada yang baru teringat dan menjadi sangat bahagia karena baru sadar memiliki emas hasil konversi sampah.

"Kayaknya mereka sampai lupa gitu punya tabungan emas. Nah pada saat itu ternyata kok ada 2 gram. Itu (nilainya) bisa Rp2,5 juta pada saat pandemi," jelas dia.

Sri menjelaskan, program bank sampah ini dimulai karena terinspirasi masalah problematik pembuangan sampah.

"Jadi dulu itu warga di dekat TPA menolak sampah dibuang ke sana tempat pembuangan akhir (TPA) Galuga karena penuh gitu kan. Sekarang memang juga masih buang ke sana karena untuk residunya yang tidak bisa kita tangani, tetap masih dibuang ke galungan. Tapi paling tidak bagaimana kita bisa mengurangi sampah yang di buang ke TPA," kata dia.

Bersama para pengurus bank sampah, dirinya banyak belajar, baik dari video-video di internet hingga melihat langsung bank-bank sampah lainnya. Pembelajaran ini dilakukan baik untuk proses pengolahan maupun manajemen bank sampah.

Hasilnya, selain sampah yang dipilah untuk dijual kepada pengepul, pihaknya juga membuat produk-produk dari limbah yang masih bisa diberdayakan, dompet, tas kecil, bunga imitasi dan berbagai produk lainnya.

Berkat Program Desa BRIlian, Bank Sampah Asri Mandiri kian menapakan kakinya. Produk-produk bank sampah dibuka pemasarannya oleh BRI.

"Jadi kita suka diajak pameran gitu ya untuk pemasarannya, kemudian untuk fasilitas di rumah produksi itu juga lebih rapi dan kita juga ditawari fasilitas kita," ucap dia.

Desa BRILiaN merupakan program inkubasi desa yang diselenggarakan oleh BRI sebagai komitmen Bank BRI dalam mengembangkan potensi desa yang fokus pada kombinasi 4 aspek, yakni BUMDesa, digital, innovation dan sustainability.

BRI sendiri telah membantu mengembangkan perekonomian 3.178 desa sejak dimulai program Desa BRIlian pada 2020 hingga 2023. Desa BRILian sendiri merupakan program pemberdayaan desa dengan tujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa sebagai bentuk agent of development dalam mengembangkan desa.

Head of Department Micro Ecosystem BRI RO Jakarta 2, Wahyu Juwita menambahkan, program pemberdayaan Desa BRILian ini dilakukan secara efektif dan efisien, termasuk secara online.

"Pelatihannya sendiri melihat potensi yang ada di desa tersebut," kata dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement