JAKARTA - Perang Israel dengan kelompok Islam Palestina Hamas menyebabkan utang membengkak. Kementerian Keuangan Israel mengatakan utang negara berlipat ganda pada 2023.
Melansir Reuters, Kamis (25/4/2024), Israel memiliki utang sebesar 160 miliar shekel (USD43 miliar setara Rp696 triliun) pada tahun 2023. Setengah dari utang tersebut yaitu 81 miliar shekel, bertambah sejak pecahnya perang pada bulan Oktober.
Akuntan Jenderal Yali Rotenberg mengatakan bahwa tahun 2023 adalah tahun penuh tantangan yang membutuhkan peningkatan tajam dalam kebutuhan pembiayaan dan membutuhkan penyesuaian taktis dan strategis dalam rencana peningkatan utang pemerintah.
“Meskipun terdapat banyak ketidakpastian dan tantangan, kemampuan untuk meningkatkan utang di pasar lokal dan global, bahkan di masa perang, dalam volume yang signifikan dan rasio cakupan yang sangat tinggi, menunjukkan tingginya aksesibilitas Negara Israel terhadap pasar dan merupakan bukti dari kekuatan ekonomi Israel,” katanya.
Total utang mencapai 62,1% dari produk domestik bruto pada tahun 2023, naik dari 60,5% pada tahun 2022 karena lonjakan belanja perang dan diperkirakan akan mencapai 67% pada tahun 2024.