Israel bulan lalu mengumpulkan rekor penjualan obligasi internasional pertama senilai USD8 miliar sejak serangan Hamas 7 Oktober, dengan permintaan yang sangat tinggi bahkan setelah Moody's menurunkan peringkat kredit negara Israel untuk pertama kalinya pada bulan Februari.
Pemerintah pada tahun 2023 mengumpulkan sekitar 116 miliar shekel, atau 72% dari total dana, di dalam negeri, dengan 25% dipinjamkan ke luar negeri dan sisanya merupakan utang dalam negeri yang tidak dapat diperdagangkan.
Utang publik Israel tumbuh 8,7% tahun lalu menjadi 1,13 triliun shekel, sebagian didorong oleh inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi, kata kementerian tersebut.
Rasio beban bunga terhadap PDB tidak berubah tahun lalu pada 2,4%.
Dalam penurunan peringkat kreditnya menjadi 'A2', Moody's menyebutkan adanya risiko politik dan fiskal yang signifikan bagi negara tersebut akibat perangnya dengan Hamas.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)