Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan manufaktur Cina dan India pada bulan Maret 2024 dibandingkan bulan sebelumnya, yang mencapai PMI Manufaktur masing-masing sebesar 50,8 dan 59,1.
"Selain itu, Impor Kilang Independen Cina alami peningkatan tertinggi dalam 7 bulan terakhir capai 127,54 juta bbl, dan Crude throughput Kilang Cina mengalami peningkatan 1.3% yoy capai 14,7 juta bph pada Triwulan I Tahun 2024 ketika GDP tumbuh hingga 5,3%," pungkas Tim Harga.
Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada April dibandingkan Maret 2024 mengalami peningkatan menjadi sebagai berikut :
Dated Brent naik sebesar US$4,67/bbl dari US$85,48/bbl menjadi US$90,15/bbl.
WTI (Nymex) naik sebesar US$3,99/bbl dari US$80,41/bbl menjadi US$84,39/bbl.
Brent (ICF) naik sebesar US$4,33/bbl dari US$84,67/bbl menjadi US$89,00/bbl.
Basket OPEC naik sebesar US$5,05/bbl dari US$84,13/bbl menjadi US$89,18/bbl.
Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar US$3,83/bbl dari US$83,78/bbl menjadi US$87,61/bbl.
(Dani Jumadil Akhir)