Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bukan Tunjangan, Employee Benefits Jadi Daya Tarik Gen Z saat Cari Kerja

Farida Syifa Anandita , Jurnalis-Kamis, 16 Mei 2024 |10:20 WIB
Bukan Tunjangan, <i>Employee Benefits</i> Jadi Daya Tarik Gen Z saat Cari Kerja
Pertimbangan gen Z saat mencari pekerjaan (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Ada beberapa pertimbangan bagi Gen Z saat mencari pekerjaan, salah satunya Employee Benefits. Tunjangan kerja yang standar mungkin tidak lagi cukup menarik untuk mempertahankan talenta lintas generasi.

Employee Benefits merupakan satu hal yang sangat penting bagi perusahaan karena memberdayakan para pelaku bisnis untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik sekaligus mendukung karyawan. Terutama dalam meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan motivasi karyawan, mempertahankan internal talent, yang pada akhirnya akan berkontribusi dalam memajukan bisnis perusahaan.

Chief Commercial Officer Deloitte Indonesia, Satya Radjasa mengatakan bahwa perusahaan kini harus berusaha menyesuaikan Employee Benefits mereka berdasarkan kebutuhan lintas generasi saat ini, seperti Millenials, Gen Z, dan seterusnya.

“Perusahaan juga harus mempertimbangkan nilai-nilai yang ditekankan oleh masing-masing generasi. Misalnya, Generasi Y dan Z sering kali mengutamakan perusahaan yang memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat atau lingkungan, sementara Baby Boomers mungkin lebih memperhatikan stabilitas pekerjaan dan program pensiun,” kata Satya, Kamis (16/5/2024).

Satya mengatakan, perusahaan harus menyesuaikan Employee Benefits yang sesuai dengan kebutuhan para karyawan. Dengan menawarkan paket tunjangan yang sesuai dan fleksibel, perusahaan tidak hanya menarik talenta terbaik dari semua generasi, tetapi juga membangun budaya yang inklusif dan lingkungan kerja yang mendukung.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Technology Officer, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, Foster Kurniawan mengatakan perubahan yang signifikan dalam sistem kerja. Oleh sebab itu, untuk mendorong potensi dan partisipasi aktif karyawan, TMI menerapkan strategi yang terstruktur untuk menyeimbangkan kebutuhan karyawan dengan ketersediaan sumber daya perusahaan.

“Dalam menentukan kebutuhan Employee Benefits pasca pandemi, kami telah mempelajari dan membandingkan perubahan tren sistem kerja sebelum dan sesudah masa pandemi. Selain itu, kami juga melakukan jajak pendapat melalui pertemuan khusus dengan perwakilan karyawan, untuk mempelajari perubahan serta melakukan benchmarking dengan berpartisipasi aktif dalam survei kompensasi dan manfaat eksternal untuk memahami posisi mereka dalam industri, serta berbagi praktik terbaik dari perusahaan lain sebagai studi kasus.

Dengan melakukan hal tersebut, TMI dapat mengukur efektivitas Employee Benefits untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas karyawan melalui pemberian perlindungan dan tunjangan, tidak hanya untuk kesehatan dan keuangan, tetapi juga perlindungan terhadap aset dan masa depan keluarga karyawan,” ujar Foster.

Foster mengatakan, platform yang agile dan dinamis platform Worksite 2.0 memudahkan karyawan mengaksesnya dengan cepat, online, dan digital. Platform ini dikembangkan berdasarkan riset yang mendalam dan menawarkan berbagai opsi perlindungan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan karyawan lintas generasi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement