“Kedua juga bisa memberikan imbal hasil yang tetap, ini suatu fitur yang memang tidak diberikan oleh instrumen seperti saham misalnya,” lanjutnya.
SBSN bukan jual beli hutang, namun merepresentasikan kepemilikan atas aset atau manfaat atas aset tersebut. Imbal hasilnya diperoleh dari hasil aset tersebut.
Walau terdengar sangat menjanjikan, ternyata SBSN juga memiliki beberapa resiko. Resiko SBSN antara lain resiko gagal bayar, resiko likuiditas dan risiko market.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)