Sehingga, kondisi tersebut disiasati Erlina dengan cara menjual harga beras yang sesuai dengan kemampuan belanja masyarakat, khususnya di wilayah erlina berjualan beras eceran. Meskipun untuk menjual beras yang sesuai kemampuan masyarakat ditukar dengan kualitas beras yang sedikit menurun.
"Makanya kalau yang paling laku itu biasanya ya beras dengan harga Rp10 ribuan, Rp9,5 ribu (per liter), kalau untuk pasang harga Rp12 ribu ke atas kurang (diminati). Nah ini sekarang kan beras sedang mahal ya, makanya beras yang Rp10 Ribu agak jelek biasanya," sambungnya.
Erlina berharap kepada Pemerintah untuk bisa mengambil langkah yang mampu menurunkan harga beras. Sehingga masyarakat juga bisa mengkonsumsi beras dengan kualitas bagus, namun terjangkau oleh kantong masyarakat.
"Kalau tempat saya itu menengah kebawah, jadi saya lebih ke mencari beras murah, kalau ditempat saya masyarakat yang penting makan," pungkasnya.