Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ancaman Siber di Sektor Keuangan Kian Canggih, Kenali 9 Modus dan Cara Mengatasinya

Ancaman Siber di Sektor Keuangan Kian Canggih, Kenali 9 Modus dan Cara Mengatasinya
Ancaman Siber Sektor Keuangan Makin Canggih (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Era digital yang saling terhubung menghadirkan peluang baru namun tetap ada risiko ancaman siber tidak bisa diabaikan.

Penting untuk mengenali modus kejahatan siber dan cara mengantisipasinya guna melindungi kepentingan pribadi dan bisnis dari ancaman tersebut.

Head of Risk Southeast Asia Visa Louis Smith menyampaikan, telah melihat berbagai modus kejahatan siber di sektor keuangan yang mengincar nasabah dan kliennya, terutama terkait kejahatan pembayaran (payment fraud).

“Yang menarik, jumlah penipuan keuangan global mencapai USD3,5 triliun per tahun, setara dengan negara ekonomi terbesar kelima di dunia,” ungkapnya di Jakarta.

Louis melanjutkan, setidaknya ada sembilan modus ancaman siber dari tiga kelompok besar kejahatan digital yang patut diwaspadai masyarakat, khususnya pelaku jasa keuangan dan perbankan.

Kelompok pertama yang terkait dengan penipuan (fraud), yang modusnya berupa rekayasa sosial (social engineering), pembobolan informasi pribadi (enumeration attacks), manipulasi token atau pengenal digital (token provisioning), serta peretasan menggunakan software jahat (skimming and malware).

Kelompok kedua yang terkait dengan pencucian uang hasil kejahatan dan pendanaan terorisme. Modus kejahatannya, antara lain menyembunyikan, memindahkan, dan menggunakan uang hasil tindak pidana menggunakan transaksi perdagangan yang sah (money laundering) serta pengambilalihan akun seseorang atau entitas untuk menguasai asetnya (account takeover).

Kelompok ketiga masuk kategori serangan siber (cyber attack). Modus kejahatannya meliputi pelanggaran data rahasia (data breaches), serangan yang menyebabkan kegagalan layanan atau denial-of-service (DDoS) attack, serta mengunci data pelanggan perusahaan atau lembaga untuk kemudian diperjualbelikan (ransomware).

“Saya pikir itu adalah ancaman yang besar dan saat ini kita berbicara tentang betapa mudahnya anda sebagai konsumen menjadi sasaran,” katanya.

Untuk itu, dia mengingatkan setiap perusahaan yang sering menjadi target serangan siber dan pelanggaran data, terutama bank, penting untuk membentuk tim keamanan siber dan anti fraud yang bisa saling berkolaborasi dan menyusun strategi pengamanan yang dapat menangkal berbagai risiko kejahatan keuangan digital.

Sebagai pelaku industri keuangan, PT Bank Jago Tbk yang juga bermitra dengan Visa memiliki perhatian yang sama penuhnya terkait ancaman siber. Apalagi fraud yang menggunakan modus social engineering marak terjadi seiring masifnya penggunaan media sosial.

“Karena social engineering menggunakan teknik yang menipu untuk menyesatkan orang, maka tindakan pencegahan terbaik adalah meningkatkan kesadaran masyarakat serta cara mendeteksinya,” ujar Direktur Bank Jago Umakanth Rama Pai.

Sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital, lanjut Umakanth, pihaknya melindungi nasabah dan banknya dari ancaman siber dengan membangun kerangka kerja manajemen risiko dan sistem keamanan yang kuat serta menyempurnakan kebijakan dan strategi anti fraud yang berkelanjutan.

Di sisi lain Bank Jago menggunakan kecerdasan buatan sehingga mengubah pendekatan manajemen risiko dari bersifat pencegahan menjadi bersifat adaptif karena bisa mengenali ancaman siber dari pemodelan ancaman dan penilaian aset yang akurat.

“Kami juga melakukan evolusi secara berkelanjutan dengan belajar dari pengalaman sebelumnya dan memetakan ancaman-ancaman terkini. Jadi setiap produk maupun proses baru yang dirancang, harus melewati uji keamanan siber untuk melihat seberapa rentan atau kuat menghadapi ancaman siber,” kata Umakanth.

“Yang terpenting adalah masyarakat sadar akan risiko siber yang mungkin mengancam mereka. Selain itu paham cara mengantisipasi, merespon, dan melaporkannya,” pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement