JAKARTA - Analisis bersama yang dilakukan World Resources Institute (WRI) Global, Universitas Maryland, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang difasilitasi oleh Norwegia, menunjukkan laju deforestasi antara tahun 2022 dan 2023 hanya 0,13 juta hektare per tahun.
Hal ini disampaikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya pada panel pleno Menteri di Oslo Tropical Forest Forum 2024, Norwegia, Selasa (25/6/2024) waktu setempat.
"Tinjauan yang dilakukan oleh World Resources Institute menegaskan bahwa laju deforestasi di Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, merupakan yang terendah sepanjang sejarah, melampaui negara-negara lain," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya saat menjadi salah satu pembicara pada panel pleno Menteri Oslo Tropical Forest Forum 2024.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Siti juga menyampaikan komitmen pengurangan emisi melalui komitmen pencapaian NDC Indonesia. Pendekatan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam dan melaksanakan aksi iklim bersifat sistematis dan terintegrasi, mencakup 15 kelompok aksi iklim yang terangkum dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030.
"Rencana ini mengikat secara hukum, bukan sekadar komitmen di atas kertas," tuturnya.
Pengurangan emisi Indonesia mencapai 47,3 persen pada 2020, 43,8 persen pada 2021, dan 41,6 persen pada 2022 dibandingkan dengan baseline tahunan, yang berada di sekitar target NDC sebesar 43,2 persen dengan kerja sama internasional dan jauh melebihi target kapasitas nasional sebesar 31,89 persen.
Sejak penandatanganan MoU baru pada September 2022, Pemerintah Norwegia telah memberikan kontribusi berbasis hasil sebesar USD156 juta untuk mendukung FOLU Net Sink 2030 di Indonesia.