JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak ekonomi Indonesia. Calon pelaku usaha yang akan memulai suatu bisnis termasuk bisnis UMKM tentunya dibutuhkan rencana dan persiapan yang baik.
Para calon pelaku usaha tentunya juga perlu memperhatikan beberapa hal untuk membangun dan mengembangkan usahanya, seperti konsistensi hingga value.
Chief Operating Officer Rappo Indonesia, Andi Nurul Ulum atau Noe membagikan beberapa tips dalam membangun bisnis yaitu, perlunya mengetahui terlebih dahulu mengenai produk apa yang akan ditawarkan dan mencari core dari bisnis yang akan dibangun.
“Kalo Rappo sendiri kan value nya kita ada di lingkungan dan perempuan, kita mau sebagai social enterprise, kita nih tidak hanya cari profit saja tapi kita mau ada value ke lingkungan which is itu kita saving single use plastic, sehingga plastiknya itu tidak berakhir di lautan maupun TPA,” ujar Noe, Jakarta, ditulis Jumat (28/6/2024).
Selanjutnya, Chief Marketing Officer Rolic Essential Oil, Saefurrahman Lubis juga membagikan tips membangun bisnis. Ia mengatakan bahwa bisnis yang akan dibangun dapat dilihat dari permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, sehingga bisnis yang dibuat tersebut dapat memberikan solusi untuk permasalahan di lingkungan sekitar.
“Kalau dari saya sendiri, lihat masalah yang ada di sekitar. Jadi masalah apa yang ada di sekitar misalnya, sampah, pekerjaan, yang ada di sekitar. Jadi kalau bisa memberikan suatu solusi yang bisa mengcover semua masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar,” kata Lubis.
Menurut pemilik bisnis UMKM Manique.co, Fadhilah turut juga membagikan tips membangun bisnis berdasarkan pengalamannya. Fadhila mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya, dalam membangun bisnis calon pelaku usaha harus fokus, mengikuti perkembangan zaman dan konsisten.
“Kalau berdasarkan pengalaman aku, untuk UMKM itu memang kita harus fokus ya gak bisa nyambi, kebanyakan orang kan nyambi ya, nyambi kantor sama nyambi UMKM, nah menurut aku misalnya mau memang UMKM-nya berkembang terus lebih maju lagi, sales nya lebih banyak, itu harus fokus dan mengikuti zaman,” ujarnya.
Pemilik bisnis Caviarwear, Stefany Halim juga turut membagikan pengalamannya dalam membangun usahanya.
“Dari waktu ke waktu kita pelajari, kaya apa sih yang sebenarnya dibutuhkan di masyarakat,” ujar Stefany.
Selain itu, Stefany juga membedakan produk batiknya dengan produk batik yang lain. Dimana bisnis batik yang dimilikinya dibuat lebih modern.
“Jadi saya bikin batik saya warnanya pastel, terang jadi anak-anak muda terlihat modern, tetap stylish, kekinian dan juga bisa dipakai untuk semua acara,” lanjutnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)