JAKARTA – Emiten sarung tangan PT Mark Dynamics Tbk (MARK) kebanjiran orderan karena meningkatnya permintaan. Produksi sarung tangan dunia naik karena banyak perusahaan sarung tangan mulai mengganti invesntory mereka yang sudah kedaluarsa.
MARK mengamankan kontrak senilai USD37 juta atau sebesar Rp610 miliar (kurs 16.500) hingga September 2024. Jumlah ini lebih tinggi dari penjualan perseroan periode sama tahun lalu sebesar Rp410 miliar.
Kenaikan penjualan bisa di prediksi bisa naik 50% tahun ini. Permintaan produk MARK masih didominasi dari negara Malaysia, yang merupakan salah satu produsen sarung tangan terbesar di dunia, selain itu permintaan juga datang dari negara-negara lain seperti Thailand, China, dan Vietnam.
Tingginya penjualan ekspor di kala Penguatan dolar AS terhadap rupiah turut memberikan efek positif pada margin laba MARK, karena Kurs dolar yang lebih kuat berarti pendapatan Perseroan memiliki nilai lebih tinggi ketika dikonversi ke rupiah, sehingga dapat meningkatkan margin bersih laba Perseroan, berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2024 margin laba bersih mencapai 34% terlihat peningkatan signifikan margin laba bersih sebesar 24% dari total penjualan kuartal I tahun sebelumnya.
“Trend pertumbuhan laba ini mencerminkan kepercayaan pelanggan yang begitu besar dan juga strategi bisnis yang tepat dari manajemen sehingga mampu menjaga stabilitas kinerjanya di tengah persaingan industri yang ketat,” ujar Dirut MARK Ridwan Goh.
MARK saat ini telah bertransformasi menjadi salah satu Perusahaan multinasional terlihat dari jaringan distribusi dan penjualannya di seluruh dunia serta market share yang mencapai hampir 40% dari penjualan global.
Melihat kinerja yang ciamik tahun ini, tidak mustahil Perseroan akan membagikan dividen yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya di tahun mendatang. Berdasarkan histori pembagian dividen Perseroan rajin membagi dividen kepada pemegang saham setiap tahun bahkan tahun lalu saja perseroan telah membagikan dividen sebesar Rp 133 miliar untuk tahun buku 2023, yang setara dengan 85% dari laba bersih perusahaan.
Performa keuangan yang terus menunjukkan tren positif ini memberikan angin segar bagi para pemegang saham dapat mengharapkan pembagian dividen yang lebih besar di masa depan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)