Entus menyebut kebutuhan ekuitas yang awalnya sebesar Rp 1,9 triliun membengkak menjadi Rp 3,8 triliun.
PMN 2025 merupakan opsi terbaik. Disisi manfaat, akan memberikan perbaikan rasio keuangan perusahaan, terutama rasio utang terhadap modal
Suntikan dana yang bersumber dari APBN juga bisa menyerap tenaga kerja baru karena adanya pembangunan proyek, peningkatan ekonomi, hingga mendukung destinasi wisata prioritas.
Untuk diketahui, Adhi mencatat laba bersih pada 2023 sebesar Rp 214,01 miliar atau melesat 163,43 persen secara tahunan, berkat sokongan PMN 2022. Entus meyakini tren positif ini akan terus berlanjut pada tahun ini dan tahun mendatang.
"Kinerja keuangan periode 2020 hingga kuartal I 2024 alhamdulillah ada perbaikan peningkatan," beber dia.
(Taufik Fajar)