Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terseret Isu Mark Up Harga Beras Impor Rp2,7 Triliun, Ini Kata Perusahaan Vietnam

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Jum'at, 12 Juli 2024 |15:01 WIB
Terseret Isu Mark Up Harga Beras Impor Rp2,7 Triliun, Ini Kata Perusahaan Vietnam
Perusahaan vietnam buka suara soal skandal mark up impor beras (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Perusahaan asal Vietnam terseret isu mark up harga impor 2,2 juta ton beras Perum Bulog senilai Rp2,7 triliun. Kasus ini disebut-sebut melibatkan Tan Long Group (TLG), perusahaan asal Vietnam.

Direktur Utama TLG, Truong Sy Ba membantah bahwa pihaknya memenangkan tender atas impor beras Bulog sejak 2023 lalu hingga saat ini.

“Dalam sejarah tender beras Bulog, dari tahun 2023 sampai sekarang, kami tidak pernah memenangkan tender langsung apapun dari Bulog” ujar Truong Sy Ba saat sesi wawancara dengan media Vietnam CAFEF dan dikutip Bulog, Jumat (12/7/2024).

Dia menjelaskan, paket tender 22 Mei yang diumumkan Bulog, di mana Lộc Trời dan anak perusahaannya berencana untuk menawarkan 100.000 ton beras, namun namun Tan Long menawar dengan harga USD15 per ton lebih tinggi, sehingga tidak memenangkan tender.

“Pada bulan Mei, kami pernah menawarkan penjualan 100.000 ton beras dengan harga USD538 per ton, harga FOB. Namun, dibandingkan dengan harga dari perusahaan Lộc Trời, harga dari TLG lebih tinggi sehingga kami tidak jadi ikut” paparnya.

Menurutnya, Indonesia membeli beras melalui tender Bulog dan membeli dengan harga CNF bukan harga FOB, dan harga CNF dari perusahaan Lộc Trời, Thuận Minh, Quang Phát sekitar USD568 per ton atau dengan harga FOB sekitar USD530 per ton, lebih rendah dari penawaran TLG sebesar USD538 per ton.

“Harga FOB kami lebih tinggi USD5-8 per ton,” beber dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement