Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Chief Talk Okezone: Pelaku Usaha Perhotelan Harus Adaptasi Perkembangan Zaman

Jihaan Haniifah Yarra , Jurnalis-Senin, 15 Juli 2024 |14:46 WIB
Chief Talk Okezone: Pelaku Usaha Perhotelan Harus Adaptasi Perkembangan Zaman
Strategi pengusaha perhotelan bertahan di industri (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pelaku usaha industri tersebut juga harus beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman untuk bertahan di industri perhotelan. Adanya pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap perubahan pengunjung.

President Director of Best Western Hotels & Resorts Indonesia, Iwanto Hartojo mengatakan bahwa setelah pandemi Covid-19, pengunjung hotel didominasi oleh anak muda. Sehingga, para pelaku industri harus turut mengikuti perubahan zaman.

“Sekarang yang masuk ke hotel itu kebanyakan orang-orang yang sudah lebih muda, orang-orang yang melek teknologi, orang-orang yang melek sosial media. Nah kita sebagai pelaku industri hotel untuk bisa bertahan, ya kita harus juga mengikuti zamannya,” ujar Iwanto dalam Chief Talk Okezone, Senin (15/7/2024).

Terdapatnya perubahan zaman tersebut, Iwanto menyampaikan bahwa untuk sustainable dalam industri perhotelan, para pelaku usaha perlu mengikuti perkembangan zaman.

“Kalau kamu mau sustainable di dunia perhotelan, ya kita harus ikut zaman sekarang,” ujarnya.

Iwanto juga menyampaikan bahwa terdapatnya pergeseran pengunjung dapat dilihat dari bookingan hotel secara online sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Pada saat sebelum Covid-19, bookingan hotel Best Western melalui online hanya berkisar 35%, namun setelah pandemi bookingan hotel melalui online mencapai 50-55%.

“Dan online ini pasti anak muda, anak muda yang melek digital yang mungkin lebih menghargai uangnya, value for money, dan dia bisa komplain,” ujar Iwanto.

Menurut Iwanto, peran perhotelan di industri pariwisata sangat besar, karena para wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah pasti membutuhkan penginapan.

“Apalagi international chain hotel seperti Best Western, Kita ada 4.400 hotel yang tersebar di lebih dari 120 negara dan kita punya loyal member kurang lebih 250 juta pelanggan setia,” ungkapnya.

Selain itu, Iwanto juga mengungkapkan bahwa secara tidak langsung, hotel juga dapat menaikkan citra kota tersebut dan dapat menimbulkan multiplier effect.

“Jika mereka sudah tinggal di hotel tersebut, biasanya akan banyak multiplier effect daripada industri perhotelan,” ujarnya.

“Rakyat setempat pasti ada lowongan pekerjaan, pendapatan untuk daerah setempat pasti ada, UMKM, kuliner pasti berjalan dan itu cuman sedikit dari multiplier effect, belum pemerintah mungkin dari turis asing, ada pendapatan devisa kan,” lanjutnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement