Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baru Menjabat, Wamen Investasi Beri Pembebasan Bea Impor Mesin

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Sabtu, 20 Juli 2024 |20:19 WIB
Baru Menjabat, Wamen Investasi Beri Pembebasan Bea Impor Mesin
Bebas Bea Masuk Impor Mesin (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot Tanjung menyatakan, pihaknya tengah menyiapkan fasilitas pembebasan bea importasi mesin bagi perusahaan pertanian untuk mendukung program ketahanan pangan dan energi di Tanah Air.

"Fasilitas importasi mesin peralatan untuk sektor pertanian itu kan tidak ada. (Saat) ini harus melalui mekanisme normal, bayar bea masuk. Padahal kebutuhan kita ke depan khususnya untuk pengembangan ketahanan pangan dan ketahanan energi itu, perlu sektor pertanian kita masukkan sebagai sektor yang mendapatkan fasilitas,” kata Wamen Yuliot di Jakarta, Sabtu (20/7/2024).

Dia menuturkan, rencana pembebasan bea masuk itu turut diperuntukkan untuk pemajuan proyek investasi sektor pertanian, seperti yang sedang berjalan di Merauke, Papua Selatan melalui pengembangan perkebunan tebu terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik.

Ia menjelaskan, investasi perkebunan tebu dan industri gula di Merauke, saat ini tahap pengembangannya sudah masuk klaster tiga dari lahan tebu dengan luas 2 juta hektare (ha). Oleh karena itu melalui pembebasan bea importasi mesin, diharapkan bisa memacu swasembada pangan Indonesia, serta menyukseskan proyek ini.

"Pembangunan industri gula klaster tiga ini direncanakan ada lima pabrik yang akan dibangun dan terintegrasi dengan bioetanol. Sudah disiapkan infrastruktur dan pendanaan oleh pelaku usaha untuk pelatihan di Kabupaten Merauke agar masyarakat setempat terlibat. Selain itu, juga telah dibangun Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dan kerja sama dengan Sugar Research Australia (SRA),” kata dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement