JAKARTA – Penetrasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia di pasar ekspor masih kecil. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat baru 15% UMKM Tanah Air yang bisa menembus pasar ekspor.
Persentase ini lebih kecil dari jumlah UMKM milik beberapa negara Asia Tenggara (ASEAN). Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid menyebut, pasar ekspor UMKM Indonesia jauh tertinggal dengan Malaysia yang berada di angka 17,3% dan Thailand 28,7%.
“Baru 15% UMKM Indonesia yang menembus ekspor dan angka ini terbilang jauh jika kita bandingkan dengan nilai ekspor UMKM tetangga kita dia ASEAN, seperti Malaysia di angka 17,3%, Thailand 28,7%,” ujar Arsjad saat gelaran Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (22/7/2024).
Menurutnya, masih ada beberapa kendala yang dihadapi UMKM untuk bisa berekspansi ke pasar internasional. Seperti, minim informasi soal cara menembus pasar ekspor, kesulitan mencari jasa ekspor yang kredibel, hingga kesulitan mencari informasi mitra negara tujuan dan akses ekspor.
“Beberapa kali saya membaca DM di Instagram dari pelaku UMKM yang bingung, bingung bagaimana cara menembus pasar ekspor, misalnya kesulitan mencari jasa ekspor yang kredibel, susah mencari informasi mitra negara tujuan dan akses ekspor, dan masih banyak lagi,” paparnya.