Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemilik Alfamart dan Indomaret, Siapakah yang Lebih Kaya?

Rina Anggraeni , Jurnalis-Rabu, 24 Juli 2024 |07:45 WIB
Pemilik Alfamart dan Indomaret, Siapakah yang Lebih Kaya?
Ilustrasi pemilik Alfamart dan Indomaret ( Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemilik Alfamart dan Indomaret, siapakah yang lebih kaya? Hal ini menarik untuk dikulik. Sebab, keduanya merupakan salah satu mini market terkenal.

Bos Indomaret bernama Anthoni Salim ini punya harta kekayaan sangat tinggi. Sedangkan Djoko Susanto memang dikenal sebagai pendiri Alfamart bisnis retail dengan konsep mini market.

Sebelumnya dia pertama kali mendirikan Alfamart dengan nama Alfa Minimart.Kemudian bisnisnya tersebut berkembang hingga memiliki 16.000 lebih toko di Indonesia.

Lantas pemilik Alfamart dan Indomaret, siapakah yang lebih kaya? Berikut faktanya:

- Anthoni Salim

Anthoni Salim merupakan bos besar Salim Group, dengan investasi di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.

Salim adalah CEO Indofood (pendapatan) senilai USD6,4 miliar. Keluarga Salim memiliki saham di perusahaan investasi First Pacific yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong, yang juga memiliki saham di Indofood dan perusahaan telekomunikasi PLDT di Filipina.

Anthoni adalah anak bungsu dari tiga bersaudara mendiang Liem Sioe Liong, seorang taipan yang selama puluhan tahun sangat dekat dengan Presiden Soeharto.

Salim telah memperdalam investasi di bidang pertambangan, memimpin konsorsium yang membeli saham Bumi Resources senilai USD1,6 miliar pada tahun 2022. Ia juga memiliki saham di Medco Energi dan Amman Mineral.

Sedangkan kekayaannya mencapai USD10,3 miliar atau sekitar Rp164 triliun jika kurs Rupiah Rp16.000.

- Djoko Susanto

Djoko Susanto adalah pendiri Alfamart, yang memiliki lebih dari 20.000 toko serba ada di seluruh Indonesia dan lebih dari 1.400 toko di Filipina.

Anak keenam dari 10 bersaudara, ia mulai mengelola warung makan sederhana milik orang tuanya di dalam pasar tradisional di Jakarta pada usia 17 tahun.

Ia kemudian bermitra dengan taipan rokok kretek Putera Sampoerna untuk membuka kios serupa dan kemudian jaringan supermarket diskon.

Ketika Putera menjual bisnis rokoknya kepada Philip Morris pada tahun 2005, Susanto membeli bisnis ritel tersebut dan mengembangkannya menjadi jaringan Alfamart.

Pada Juni 2022, perusahaan membeli saham Bank Aladin Syariah senilai USD30 juta, yang menyediakan layanan keuangan syariah.

Sementara itu, kekayaannya mencapai USD4,1 miliar atau sekitar Rp65 triliun.

(Rina Anggraeni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement