JAKARTA – Perombakan Direksi-Komisaris BUMN tentu biasa terjadi. Tapi yang sekarang menarik perhatian karena banyak orang dekat Presiden Terpilih Prabowo Subianto masuk.
Hampir sembilan orang dekat Prabowo ada di dalam BUMN. Mulai dari Simon Aloysius Mantiri, Fauzi Baadilla sampai terakhir Burhanuddin Abdullah yang diangkat sebagai Komisaris Utama PT PLN.
Burhanuddin Abdullah adalah Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, dan pernah menjabat sebagai Gubernur BI.
Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinunggila menerangkan alasan di balik perombakan komisaris sejumlah Perusahaan BUMN tersebut. Karena BUMN berada di bawah naungan Kementerian yang ada di pemerintahan, maka perusahaan-perusahaan persero milik Negara tersebut harus diputuskan berdasarkan arah kebijakan pemerintah beber Arya.
"Namanya pemerintah, dia itu punya arah kebijakan. Setelah ganti pemerintahan, kebijakannya pun menyesuaikan arahnya, termasuk BUMN. Maka wajar pemerintah ikut campur dalam urusan BUMN," ujar Arya.
Menurut Arya keterlibatan Keputusan politik tak bisa dipisahkan dari kinerja Perusahaan BUMN karena akan selalu berurusan dengan pemerintahan.
"Ketika BUMN mau dimerger, lapor ke mana? Ke DPR. Mau bikin holding? Ke DPR juga. Mau IPO atau tambah modal? juga ke DPR. Memangnya perusahaan swasta ada seperti itu? Tidak ada," ujar Arya.
Arya menyatakan bahwa keterlibatan DPR merupakan bagian dari proses politik yang bertujuan untuk mencapai keputusan kinerja BUMN yang menguntungkan bagi negara.
Sebanyak 17 perusahaan BUMN telah mengalami perombakan. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), MIND ID, PT PGN Tbk (PGAS), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Surveyor Indonesia.
Selain itu, ada juga PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Perum Perhutani, PT Hutama Karya (Persero), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Sucofindo, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Adapun, nama dan posisi elite Gerindra dan eks TKN yang menjadi petinggi BUMN, berikut daftarnya:
1.Simon Aloysius Mantiri
Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Simon Aloysius Mantiri sebagai komisari utama PT Pertamina (Persero) . Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2023 Pertamina, Senin (10/6/2024).
Simon menggantikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mengundurkan diri sejak 2 Februari 2024 lalu lantaran ikut berkampanye untuk Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Dia merupakan salah satu orang dekat Prabowo Subianto. Saat ini, Simon tercatat sebagai petinggi Gerindra dengan menduduki posisi Wakil Sekretaris Dewan Pembina DPP Gerindra.
Saat Pilpres 2024, Simon memiliki peran penting dalam kampanye pemenangan Prabowo -Gibran, yakni sebagai Wakil Bendahara Tim Kampanye nasional (TKN).
2. Siti Nurizka Puteri
Kader Gerindra lainnya, Siti Nurizka Puteri Jaya, resmi ditetapkan sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero). Dia juga merupakan anggota Komisi III DPR RI.
Pengangkatan ini terhitung sejak 15 Mei 2024. Perubahan pucuk Dewan Komisaris Pusri disampaikan melalui informasi dan fakta material perusahaan yang dipublikasi pada, Selasa (11/6/2024).